Terinspirasi
dari Si Jeruk Nipis dan satu orang lainnya, yang sedang berusaha membuat
proposal untuk diserahkan kepada dua wanita yang mereka anggap layak.Iya,
wanita yang seperti itu.
Aih,
tanganku jadi gatal untuk menulis, tentang sebuah proposal cinta yang nantinya
akan kuserahkan kepada seseorang yang layak pula. Biar, tidak apa-apa kalau
harus aku yang meminta, toh aku sadar diri kalau tidak lebih baik dibandingkan
sosok seperti itu.
Oke,
ayo kita mulai.
Proposal Cinta untuk Kekasihku, atas dasar cinta dari-Nya.
Selamat
malam, pagi, siang, atau mungkin senja. Selamat membaca tulisan aneh dari
seorang sarjana Universitas Utrecht, selamat mengenali gadis yang banyak
memiliki noda di kanvas kehidupannya ini.
Salam
kenal, atau mungkin kita sudah kenal? Ah iya, anggap saja belum. Karena sampai
tulisan ini diposting, aku belum tahu siapa dan dimana kau berada, aku juga
belum tahu siapa namamu. Jadi biarkan saja, anggap saat menulis surat ini aku
tidak mengenalmu.
Ah
iya, aku perkenalkan sosok yang dengan tidak tahu malu menulis proposal ini
untukmu. Namanya Lutvia Resta Setyawati, seorang manusia, wanita, dan barusan
habis minum dari gelas plastik warna hijau.
Aku
lahir di Sukabumi, bukan di Bandung atau di Malang. Tepatnya di rumah tanpa
jendela, di Parungkuda sana. Berbicara tentang rumah, rumahku memang unik. Ada
satu sudut yang sengaja ayah siapkan tanpa jendela, biar anak-anaknya tidak
kekurangan sinar matahari, biar kita sadar dunia ini luas, mungkin.
Aku
merantau, tidak sengaja, soalnya harus kuliah di Kota Kembang, kalau
bolak-balik ke Sukabumi nanti capek, nanti bangkrut. Merantaunya di Bandung, di
Negla Tengah, kosannya deket sekretariat Jantera (Perhimpunan Pecinta Alam
Geografi UPI). Itu juga yang jadi alasan kuat kenapa aku selalu senang keluar
malam, tapi tenang, aku bukan cewek nakal, gak ada yang ngajarin.
Aku
lahir di bulan Februari, tanggal 26, tahun 1996. Masih 'bodoh' ketika menulis
surat ini, apalagi soal cinta, kata orang sih, tapi aku gak percaya, eh
terserah mereka deh.
Kuliahnya
di UPI, Universitas Pendidikan punya Indonesia, Departemen Pendidikan Geografi,
2014. Lalu lanjut studi ke Belanda, ke Utrecht University. Walaupun pas nulis
proposal ini aku masih di UPI, semoga pas kamu baca aku udah lulus dari Utrecht
ya.
Ah
iya, aku senang menulis, tentang apapun, apalagi tentang kamu dan dia-dia yang
sempat singgah di hati. Maklum, aku masih remaja, yang alay, dan senang nulis
puisi.
(to
be continue…)
Aku bosan, kuliahnya gak jadi terus. Nanti aku lanjut kalau udah inget jalan ceritanya ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar