Selasa, 23 Desember 2014.
Kami (Calon Siswa Jantera XXXIV) mengikuti latihan renang di tempat yang telah
disepakati sebelumnya, gelanggang kolam renang UPI. Jujur nih, aku gak bisa
renang tau ! :( Rasa cemas seakan jelas tertulis di depan mata. Takut tenggelam,
itulah yang selalu aku dan Suci bilang.
Tapi ada satu pelajaran
bermakna dalam latihan kali ini. Belajar berani ! Ya, aku mempelajarinya dari
Kang Adi. Dia mengajari kami untuk menahan nafas, membiarkan tubuh kami
mengambang, menyatu dengan air, hingga kaki kami bisa bergerak bebas berpindah
tempat. Awalnya aku takut tenggelam, terlebih tenggelam yang disertai pesta
minum air kolam yang penuh kaporit, Ieeeuuuw memuakkan. Tapi keberanian kami
lebih besar dibandingkan ketakutan itu. Biar, biarlah tenggelam di awal kisah.
Lama-lama juga bakal mahir dan memetik kepuasan.
Oh iya, latihan renang ini
prinsipnya sih tidak menuntut kami untuk handal dalam berenang. Hanya bisa mengambang
saja sudah cukup. Hal itu dimaksudkan agar kami tidak terlalu membebani saudara
kami saat turun menantang alam. Penyeberangan air menuntut kami untuk berani.
Implementasinya dalam
kehidupan, kita harus selalu berani mencoba hal-hal yang baru. Biarkan air
menenggelamkan rasa takut itu, bukannya ditenggelamkan ke dalam air oleh rasa
takut.
Berani mengambil resiko
bukan berarti ceroboh, walau kadang kecerobohan dimulai dari keberanian mencoba
banyak hal. Di balik itu semua, mencoba berani lah dengan tujuan yang jelas.
Seperti saat berani tenggelam dalam air. Kita tenggelam bukan untuk mati, tapi
tenggelam untuk bergerak lebih jauh dari biasanya. Merasakan aroma air
perjuangan. Ok, see you. Salam, Bravo Jantera !!