Minggu, 04 Januari 2015

Mawar yang Malang

4 januari 2015, 06:37 wib
Pagi ini esa terlibat dalam ekspedisi pencarian sinyal (read : maklumlah di kamar sinyal itu merupakan barang langka). Saat sedang asyik-asyiknya mencari sinyal, esa ngelirik ke sudut balkon, disana ada sekitar 24 tangkai mawar yang tengah sekarat menuju ajal (atau mungkin sudah pada tahap ajal ? Entahlah). Mawar-mawar itu datang ke rumah ini dengan cantik dan segar, indikator perhatian teman-teman pada teteh yang habis diwisuda. Namun yang jelas ada beberapa hal yang harus digaris bawahi dari kisah sang mawar (yang tadinya) cantik itu.
Ya, mawar ! Siapa yang tidak kenal nama bunga itu. Dia selalu dilambangkan dengan isyarat cinta, kasih sayang, naksir, dan lain sebagainya. Namun tidak pernahkah kita berpikir bahwa mawar sebenarnya merupakan bunga yang malang (tidak memiliki masa depan yang cerah ? #oalah). Mawar dipetik hanya untuk dibunuh. Betapa sering manusia melakukan pembantaian dan pembunuhan massal terhadap mawar, baik itu saat seseorang wisuuda/lulus, hari Valentine, penembakan gebetan (massal), hari ibu, atau saat momen-momen manis lainnya. Bersyukurlah karena mawar dibudidayakan, tapi apa kita tidak tega menghabisi hidup mawar dengan begitu kejam ? Mungkin kita semua harus mulai beralih pada mawar plastik yang lebih tahan lama dan tidak kalah indah. Kita harus berhenti menyia-nyiakan hidup makhluk Tuhan yang lain. Think green and save roses ! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar