Sabtu, 30 April 2016

Simfoni Hitam

https://tiarait.files.wordpress.com/2013/03/broken-piano-keys.jpg.......
Tlah kunyanyikan alunan-alunan senduku
Tlah kubisikkan cerita-cerita gelapku
Tlah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa kutakkan bisa sentuh hatimu?
Tak bisakah kau
Sedikit saja dengar aku
Dengar simfoniku
Simfoni hanya untukmu
.......

Anak Kecil yang Kekanak-kanakan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6QtRXMedt43fffrjFtoJ_oN8kpHRuHvlS4ReXfoG7TG2UmacOkBMWlPCvmw2RJ5xnhCkDFaaad76Gc_VtN5rdXd0nGd_u3uNfdKTwuS32S_tmfqq6vEH83StUhLTtRAfDu8stJBHDC8uM/s640/hime.pngCaci saja aku yang tidak tahu malu ini, caci saja anak kecil yang sedang belajar cinta pada raksasa merah jambu ini. Caci saja, aku juga tidak akan peduli.
Hei kau yang barusan kudengar lagi cela sikapnya. Aku bisa apa jika rasa rindu kepadamu ternyata lebih besar dari rasa benciku. Aku bisa apa selain harus menyerah menjadi pecundang lugu tak berasio.
Ah sial, mereka benar. Aku anak kecil yang kekanak-kanakan.

Menghadapi Para Penggosip

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfTpUKYuUCtd7Z4s5_qYpFZfYRG7OoL2O9J_6GpbJXaXAJJjhnW7GsJEqYS04_tdyjz_KrREO920FieZwLdqaoAhCJT3E9vctpD4y3UtlPuDYMZEi3zsTOttaPFYolxOmMb8Ar741tUmw/s640/1176224_596198307098592_2054697276_n.jpg
Vonis baik atau buruk yang diberikan oleh orang-orang terhadap kita, merupakan interpretasi dari apa yang mereka tangkap secara audio dan visual terhadap semua kelakukan kita. Mereka tidak melihat niat atau latar belakang, mereka melihat aksi. dan hal itu yang jelas-jelas selalu mengakibatkan kesalahpahaman.

Kita masih bisa hidup tanpa dukungan dari mereka, memang. Tapi tidak akan ada hidup tenang jika kita masih berada di bawah bayangan skeptisme memuakkan yang telah mereka ciptakan.
Lalu kita harus apa?
Selama masih bisa memperbaiki imej kita di hadapan mereka, menurutku ya kita berarti memiliki kewajiban untuk menjelaskan. Carilah wakktu yang tepat untuk bicara, dari hati ke hati. Jangan satu lawan banyakan, nanti kamu dikeroyok. Kamu dekati saja satu per satu, dengan pendekatan yang sangat halus sampai mereka tidak sadar kalau kamu memiliki misi khusus.
Penjelasan yang baik akan memperbaiki hubungan. Sedikit demi sedikit, walau lama tapi setidaknya kamu memiliki niat yang baik untuk melepaskan seseorang dari prasangka buruk dan dosa-dosa yang akan muncul selanjutnya.

Selamat mencoba :)

Jumat, 29 April 2016

Bunga Putih

http://fatamorgana.org/wp-content/uploads/2015/10/Bunga-Putih-Berubah-Transparan-Saat-Kena-Air-Hujan2.jpgAku mengenal seseorang, yang namanya berasal dari Bahasa Arab, yang kalau diartikan berarti sebuah bunga yang berwarna putih. Dia gadis yang cantik, polos, dan semua orang mengakui hal tersebut. Dia adalah teman sekelas kami di kampus, teman yang bisa diajak ngobrol_apalagi kalau soal 'abang' dan  jodoh.

Dia yang disukai oleh salah satu saudaraku! Dia yang ternyata lebih beruntung dari ratu katak, dia yang meratui hati si dingin.

Ah ternyata tidak hanya saudaraku, saudaranya dan saudara mereka juga suka. Beruntung....

(Tapi kamu jangan percaya, aku juga tidak yakin)

Rabu, 27 April 2016

Surat Cinta untuk Suamiku

http://jualhajarjahanambatucair.com/wp-content/uploads/2015/06/hubungan-suami-istri.jpgTeruntuk seseorang yang masih Allah rahasiakan

Selamat malam, walau ini terlalu malam.
Selamat pagi, walau juga terlalu pagi.

Salam kenal, namaku aku, yang merindukan kehadiranmu semenjak lama. Aku yang sedang berselancar di dunia maya, dan berharap bisa memberi sedikit manfaat kepada umat manusia kebanyakan. Aku yang penuh dosa dan masih didekap erat oleh rasa malas dan keborosan. Aku yang kotor karena senantiasa terjerumus pada kesalahan yang sama.

Kau peneduh jiwa,
Maafkan kelancanganku yang tengah berpikir keras ini, mungkinkah suatu hari nanti kita akan sama-sama terjaga di sepertiga malam dan memujanya dengan shalawat yang senada?
Mungkinkah waktu seperti ini juga yang akan kita jadikan saat yang tepat untuk sama-sama memadu kasih dengan-Nya?

Semoga, semoga Allah mengijinkanku mendapatkan sosok berhati bersih seperti itu. Atau setidaknya semoga Dia meridhoi kita untuk berjalan beriringan dalam berhijrah. Semoga.

Kau peneduh jiwa,
Tolong ampuni aku dan semua masa laluku. Ampuni aku yang pernah mencintai pria lain.

Ampuni pula, barangkali esok malah berpuisi kepada pria itu.

Surat untuk Anakku

(mungkin efek nonton youtube soal bayi :)

Teruntuk anakku sayang, yang mungkin akan membaca surat kecil ini dari masa depan.
Kamu sedang apa saat ini nak? Apa sedang menyaksikan kelakuan ibumu dari alam ruh sana? Maaf, kau pasti kecewa karena melihat semua kemalasanku dalam menjalani hidup. Aku memang belum menjadi sosok manusia baik yang bisa kau ikuti semua caranya dalam menjalani hidup. Aku bahkan masih sangat kotor untuk saat ini, nak.

Nak, aku punya sebuah cerita untukmu. Tentang seorang pria yang pernah singgah di kehidupanku sebagai seorang pujangga tanggung. Tidak berpuisi dengan kata, tapi dengan sikap.

Nak, tapi sayangnya aku juga tengah terjatuh. Karena pujangga tanggung itu, eh bukan! Karena diriku sendiri....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilKKERxb3i6toMFn_Tlmf0tCrZ3LLrP6n51mhzPBfUOa8j2uK28ZZG2LHbfbfx_uszpFwAdA2e0uU-YGlra8Yz-jxM4txteSNwnEL4wNhC4eEci5QmAQLO1a0wNdGXq5uJS2Bpa4Buxeg/s1600/Bayi.jpg
Nak, jika kau seorang lelaki, maka jadilah pria. Yang melindungi hati wanita seperti kau akan melindungi hati ibumu sendiri, Jangan buat mereka sakit hanya karena salah menafsirkan segala tindak tandukmu. Tundukkanlah pandanganmu, biarkan hanya Allah yang menjadi pemandangan wajibmu untuk setiap harinya. Sucikanlah dirimu setiap hari dengan belajar ikhlas dan memohon ampun.

Namun jika kau seorang perempuan, maka jadilah wanita. Yang juga suci hatinya, yang tidak meliarkan dirinya di padang perzinahan (sekecil apapun itu). Nak, jangan juga jadi manusia yang rapuh hatinya, sehingga sangat mudah mencinta dan menjadi pecinta. Jangan nak, tetaplah jaga pandangan dan hatimu hanya untuk satu orang yang telah Allah siapkan dalam Lauhul Mahfudz kehidupanmu.

Anakku, pun jadilah manusia yang ikhlas dan selalu berpikiran positif, jangan terjangkiti virus patologi sosial. Nanti kamu sakit sendiri.

Nak, jangan melihat orang dari satu sisi lantas memvonisnya begitu saja tanpa pertimbangan yang matang.

Jangan merasa tersakiti, nanti senang mengghibah.
Jangan merasa dikhianati, nanti membenci.
Jangan merasa gadis, nanti mudah jatuh cinta.

Bacalah ini dengan lisan dan hatimu, nak.
Entah kapanpun itu.

Salam perkenalan, dari ibumu yang sedang menemani kakaknya main CS :D
26 April 2016, 02.26 WIB.

.... dan pesan yang tidak terucap pagi ini, "hati-hati di jalan, kak".

Senin, 25 April 2016

Jangan Merasa Dikejar

http://i.imgur.com/TXbDnFL.jpgJadi jangan merasa dikejar, aku tidak sedang mengejar.
Siang tetap memenangkan semua logika, dan malam memenangkan hati.
Biarkan aku menjadi kuat di depan mereka, sedang melemah di tengah gelap.
Jadi jangan merasa dikejar, aku tidak akan mengejar.

Jumat, 22 April 2016

Gadis dengan Pipi Merona

Sini kuceritakan tentang sebuah kisah, mengenai gadis cantik nan riang berpipi merona. Namanya dia, yang senang bergurau dan polos.
Dia yang mencintai pria yang ternyata malah sedang mencintai oranglain juga.

Dia yang tidak bisa kuceritakan tentang semua itu.
Iya, dia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbrHEKVBT4CIyiQlswHSxc6ST5qYH5LdVUPMZEoYVme13-WHpzt-iW6I2seOMIIqqvQi094Y32U8HJ3XOUWjyQhmSydut9nRZPfOYf2k4nc6E2b1hZ5jhEKgfNvtoU2mWbAzbahe94w10/s1600/1920x1080%252520%25252894%252529.jpg
Dia yang memiliki harapan untuk kembali. Ah iya, sini kuberitahu. Sebenarnya pria itu adalah mantan pujaan hatinya, mereka berpisah beberapa waktu lalu karena satu hal yang tidak bisa aku mengerti.
Kemudian dia memang selalu memiliki harapan untuk kembali.
Dia yang selalu merasa senang ketika ada di dekat pria itu, tapi si pria tidak.
Dan jahatnya, aku tau siapa wanita yang sedang diinginkan oleh si pria. Dan teganya, aku terpaksa mendengar rahasia kedua orang itu.
Iya, dia.
Dia yang sangat ingin kuceritakan tentang semuanya, tapi tidak mungkin.
(Maafkan ketidakjelasan tulisan ini, aku sedang kacau)

Tidak Berguna.

https://woodxxx.files.wordpress.com/2013/09/sad-anime-title.jpg
Terkadang aku merasa sangat ingin membencimu, tapi tak pernah bisa.
Kau bagai racun yang sudah kepalang mengendap di sela-sela otakku.
Menanamkan kepercayaan yang terlampau besar hingga aku lemah.
Tapi tenang, aku tidak akan lagi sebodoh kemarin, tidak akan lagi kutunjukkan semuanya di depanmu.
Tidak berguna.

Kamis, 21 April 2016

Bagaimana?

https://i.ytimg.com/vi/t_UVa1br8yI/hqdefault.jpg 
Kemudian bagaimana denganku yang sudah terlanjur cinta?
Bagaimana juga denganmu yang sudah terlanjur pergi?
Dia yang membolak-balikan hati, tapi tetap kita yang menjadi penyebabnya.
Jadi biarkan waktu yang 'kan menjawab semuanya.

Rabu, 20 April 2016

Menunduk Saja

http://www.animeblogreviews.com/wp-content/uploads/2013/04/Screen-Shot-2013-05-04-at-11.11.05-AM.png 
Saat mereka berusaha membicarakan kebenaran yang kabur, aku hanya bisa menunduk, dan diam.
Merasa jenuh untuk mengingatkan, atau aku saja yang salah mengartikan semuanya?
Aku berpikir tentang kekerasan pandangan mereka, atau aku yang terlalu keras?
Entah, terimakasih dan maafkan aku.

Surat Merah 'darah'


http://41.media.tumblr.com/94533902c3ec91d8cc6c70d5a99bba12/tumblr_n0bwzfLEuP1t4urfuo1_500.jpg
Jangan keras, nanti pecah.
Jangan tajam, nanti melukai.
Jangan lunak, nanti terinjak.
Jangan liar, nanti ditinggal.
Jangan patuh, nanti terkekang.
Jangan dengar, aku berdusta.
Jangan tuli, aku benar.

Senin, 18 April 2016

Semakin Kotor

http://www.hereisfree.com/content1//pic/small/2008123235823703778053.jpg Kupikir, hati dan lidahku semakin kotor saja.
Sejak sore itu, sejak perpisahan dan pertemuan yang tidak pernah terhendaki ini.
Kebencian membuatku semakin jahat, kekesalan juga.
Aku hilang, dari diriku yang dulu.
Ah sial, benar saja!
Aku menghilangkan diriku di bawah bayangan gelapmu.

Jangan Lari dari Masalah

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/e15/11272045_468148510019386_982069087_n.jpg 
Jangan lari dari masalah gadis kecil
Itu tidak akan meringankan apapun
Bahkan hanya akan menambah kotormu
Jangan buat mereka semakin kecewa dengan keterlambatan dan janji manis
Jangan jadi pengecut, dan berhentilah mengeluh.

Kesalahan yang Manis

https://pixabay.com/static/uploads/photo/2015/10/16/01/25/child-990368_960_720.jpgSebuah kesalahan yang manis ketika aku mencintaimu terlalu pagi
di tengah udara yang berbau basah.
Sebuah kesalahan juga disaat aku menaruh dandelion di keranjang sepedamu 
ternyata dandelion itu terlalu kering
hingga rapuh dan memiliki kelopak yang mudah lepas.
(Seribu Hari Menanti Hujan - H219)

Jumat, 15 April 2016

Raja dan Hareem Tiaranya

Duhai Raja yang baik hatinya, berdirilah dengan tegap di atas singgasana tertinggimu.
Perhatikan dengan seksama setiap jiwa yang membutuhkan tangan halus dan tangan besimu.
Kesampingkan semua ego dan kecintaanmu terhadap tiara.
Jangan jadikan istana megahmu sebagai hareem abstrak yang haus cinta dan bergelimang emosi merah yang kabur.
Jangan jadikan kami sebagai penonton yang kemudian memuntahkan semua tontonannya karena kecewa.
Lantas jangan jadikan tiara-tiara itu sebagai penghias yang layak kau banggakan di hadapan raja yang lain.
Karena seorang raja memang tidak layak memamerkan tiara-tiaranya bukan?
Mereka hanya layak memiliki dan menjaganya dengan baik, bahkan kalau perlu hingga seisi dunia tidak pernah tahu seberapa banyak tiara yang mereka miliki.
Aduh Raja yang terpleset di lembah Jayagiri, lipatlah kedua lenganmu di dada lantas senandungkan lagu sederhana di setiap pelosok negeri.
Jangan tampakkan untaian tiaramu dengan tenang, nanti kau bisa mati karena keangkuhan.

Siang Pada Saatnya


Kamis, 24 Maret 2016 pukul 07.15 WIB.
Ah iya itu pagi, tapi dengan seketika berubah jadi siang.
Ah iya sepertinya semua akan menjadi siang pada saatnya.
Seperti hari ini.
Tak akan ada lagi pagi atau senja.
Yang dihabiskan dengan kepala jernih dan egoisme yang terbunuh.

Selasa, 12 April 2016

Wisuda 2017


Aku melirikmu seksama, dari toga hingga ke sepatu hitammu yang mengkilap.
Kau terlihat tampan, dan bahagia.
Sebuah senyum manis senantiasa merekah dari bibirmu sejak tadi pagi.
Kemudian aku menghampirimu dengan ragu, menyeretmu untuk sekedar menjaga jarak dengan mereka.
Agar yang terjadi hanya 'aku' dan 'kamu', bukan 'aku', 'kamu', dan 'mereka'.
Kau tampak bingung, dan itu tergambar jelas dari mata dan wajahmu.
Lagi-lagi dengan ragu, aku mengeluarkan sebuah catatan dari tas kecilku.
Mengulurkan tangan, lantas memberikannya dengan menunduk.
"Apa ini?" tanyamu heran.
"Dilan, 20 lembar" ucapku setengah berbisik.
Lantas aku yang menunduk tidak pernah mau tau bagaimana ekspresimu.
Biar, biar saja aku terlepas dari beban dan sisa-sisa janjiku ini, dengan tulus.
Aku menghitung detik, sampai hitungan ke 20.
Lalu menarik nafas panjang dan tersenyum.
"Terima kasih, maaf lama. Aku pergi yah".
Dengan menghiraukanmu aku benar-benar harus pergi.
Sudah cukup semua omong kosong ini, aku sudah cukup puas.
Bandung, wisuda 2017.

Tapi Aku Tidak Peduli, Semoga.


Kau tahu, aku mungkin akan menjadi dia-dia yang terstempel sebagai 'pecinta'.
Aku akan terpandang dengan skeptis,
menjadi bagian dari sejarah.
Tapi aku tidak peduli, semoga.

Namanya Aku


Namanya Aku,
yang terpilih sebagai kepala sebuah departemen,
yang terpilih sebagai kepala sebuah perjalanan tanah,
yang terpilih sebagai bagian dari sisi hitam putih kehidupanmu.

Namanya Aku
yang berusaha membenci kelemahan,
yang berusaha membenci ketidakadilan,
yang berusaha berperan sebagai yang kuat walau kadang dusta.

Namanya Aku,
yang kalian anggap lemah (padahal kuat)
yang kalian anggap kuat (padahal lemah)
yang kalian anggap sebagai benalu di kehidupan sang kepala departemen lain.

Namanya Aku,
yang senang berkata 'aku'
yang senang berkata 'kamu'
yang senang berkata 'mereka'.

Namanya Aku.

Yang Sedang Jatuh Cinta


Mempelajari sikap orang yang sedang jatuh cinta memang susah.
Seperti mempelajari pelajaran matematika dan statistika, iya susah.
Memberi nasihat pada orang yang jatuh cinta juga susah.
Seperti tengah menasihati sebuah batu untuk melunak, iya susah.
Sudah begitu saja,

Menggoda dan Tergoda


Tadi pagi salah satu temanku bilang:
Pada hakikatnya seorang pria memang ditakdirkan untuk 'lihai menggoda'
dan seorang wanita ditakdirkan untuk 'gampang tergoda'.
Lucu, hakikat kehidupan macam apa itu.
Wanita seakan-akan makhluk paling baik, lemah, dan tersakiti.
Sedangkan para pria terkesan jahat, kuat, dan sewenang-wenang mempermainkan.
Entah! Aku baru dengar....

Aku Rindu!


Kau tahu, aku seperti orang bodoh yang senang mengingat waktu di masa silam.
Mengingat beberapa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, yang pernah kita lalui sebagai 'kita'.
Juga mengingat beberapa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, yang kita lalui sebagai 'aku' dan 'kamu'.
Ah sial, iya, aku rindu!

Minggu, 10 April 2016

"Mari kita sudahi usaha saling membenci ini"

Baik, sekarang aku jenuh.
Pada sikap yang sama-sama kita tunjukan.
Dengan jelas, di hadapan mereka.
Membiarkan perang dingin terjadi.
Baik, sekarang aku bosan.
Bisakah aku meminta satu hal?
Mari kita sudahi usaha-usaha untuk saling membenci ini.
Mari kita hilang ingatan, seperti waktu itu.
Bagaimana?

Selasa, 05 April 2016

Hujan


Hujan selalu memiliki cara yang unik untuk menghiburku.
Dia mendinginkan kepala yang menghangat karena percikan benci.
Dia menyejukkan hati yang menggersang karena pertentangan.
Ah iya, dia menyenangkan.

(Tentang hujan lagi)

Hidung


Kelak, ketika senja semakin tua dan pagi semakin muda, hidung-hidung hati itu perlahan akan menciumnya.
Tentang kesunyian yang menyimpan tiara.
Tentang sepasang burung yang terkekang peran.

(f kecil)

Kepala


Namanya dia, kepala dari bangunan abstrak yang dijadikan rumah.
Dia yang lidahnya licin, sepertiku.
Yang mengajarkan untuk kuat, kemudian tanpa sengaja melemahkan.

(f kecil)

Senin, 04 April 2016

Senja yang Malang



Senja yang menua tidak pernah kembali dengan indahnya.
Dia juga kehilangan rasa manis, setelah tertinggal kisah cinta yang semakin kabur.
Ah iya, senja yang sekarang datang tidak pernah sama dengan yang kemarin, dia hambar.
Tidak se-menyenangkan saat bersamamu.
Senja yang malang, eh, aku yang malang.

Adalah Kamu


Tanpa sengaja, adalah kamu yang mengajari aku menghadapi mereka.
Adalah kamu yang mengajariku untuk kuat, lantas berusaha bersikap profesional di tengah skeptisme yang tajam dan memuakkan.
Tanpa sengaja pula, adalah kamu yang mengganti 'kamu' jadi 'mereka'.
Adalah kamu yang kemudian menjadi penguji nyata kekuatan dan keprofesional-anku.
Adalah kamu yang jadi mereka, adalah aku yang masih menjadi aku.
Adalah kita yang berubah jadi aku dan kamu secara terpisah.

K kecil


Namanya dia,
yang menemaniku main hujan,
yang melindungiku dengan caranya,
yang sedang berusaha untuk sembuh.
Iya, dia.

(Tentang k kecil)

Mereka Fans

Lucu, juga menyedihkan.
Mendengar bisikan mereka tentang kebodohan dan sikap kekanakanku.
Aku kira mereka fans, yang fanatik.
Biarkan, biarkan mereka bahagia dengan kehidupanku.

(f kecil di siang hangat)

Jangan Baca



Jangan baca semua perasaanku, percuma.
Aku bukan orang jujur, aku aktor.
Yang bisa tertawa riang di depanmu.
Bukan karena kuat, tapi gengsi, terlebih pada mereka.
(f kecil)

Pesan Aliya dan Ketakutanku


Aliya pernah bilang, dalam menghadapi cinta ada tiga macam manusia untuk diidentifikasi.
Pertama, ada manusia yang mampu menyatakan cinta lantas memperjuangkannya.
Kedua, ada manusia yang mampu menyatakan cinta lantas mundur karena suatu hal.
Ketiga, ada yang memilih hanya diam dan memendam semuanya.
Aku takut, kak.
Takut terlalu mencintaimu, seperti saat ini.
Aku mampu mengatakannya, tapi aku memilih mundur.
Aku juga takut,
setelah mundur perasaan itu masih terasa sangat kuat.
Aku takut terjebak ke dalam tipe ketiga, orang yang diam dan memendam semuanya.
Aku takut jika setiap hari harus menulis lagi tentangmu, aku takut dikhianati waktu.
Takut jatuh, lagi.
(Aliya, kekasih Sunny)

Bolehkah Tuhan?

Tuhan, bolehkah aku jadi Aliya yang setia kepada Sunny?

Bolehkah aku rubuh dan enggan untuk terbangun?

Bolehkah aku sakit, lantas lupa pada semuanya?

Bolehkah Tuhan?

Memang

Terlalu bahaya, memang.
Tapi apa daya, aku hanya menulis apa yang tak terucap di depan mereka.

Aku lemah, memang.
Tapi bukan karena aku wanita, hanya karena aku sedang patah, hati.

Patah hati, memang.
Tapi jangan mengasihani atau menyudutkan, karena aku tidak peduli.

Aku Menyesal

Aku menyesal karena telah mengenalmu terlalu jauh.

Aku menyesal karena telah jatuh ke dalam hidupmu.

Aku menyesal, sangat.

Lagi-lagi Rindu


Lucu, mengingat waktu dan semua permainannya.
Kemarin, februari kecil menyaksikan dengan riang setiap kata cinta yang kutuliskan tentangmu.
Saat ini, april muda lah yang sendu melihatku menulis setiap baris pilu tentang kisah yang kian kabur ini.
Sial, lagi-lagi aku rindu, kau.

Melepas Kebiasaan

Sulit, memang.
Melepaskan sesuatu yang sudah menjadi suatu kebiasaan.

Aku rapuh, sekarang.
Merindu kebiasaan yang perlahan menghilang.

Menyedihkan, sedikit.
Rasanya semua ini juga aneh dan memuakkan.

Bohong

Bohong kalau aku bilang aku kuat,
bohong juga kalau aku bilang aku bisa melupakanmu begitu saja.

Malam, entah mengapa aku bisa jadi selemah ini sekarang.
Setelah beberapa menit lalu berjumpa untuk menunjukkan sisa kekuatan dalam hati.

Aku ingin menangis, mengadu pada bahumu.
Tentang rasa yang tidak bisa kuhapus sekejap mata, tentang kebodohan yang selalu menguat di saat hening.

Aku lemah, ternyata.
Apalagi mengingat semuanya: tentang pertentangan saudara, tentang gadis yang terbawa hingga ke tebing, tentang semua omong kosong ini.

Katakan aku bodoh, sudah biasa.
Tapi malam ini alam seakan sangat sendu, dinginnya menusuk hingga ke hati.

Entah, masa bodo dengan semua ini.
Sial, aku rindu, sekali.