Senin, 29 Februari 2016

Selamat Tinggal februari

Selamat tinggal februari, dengan f kecil karena aku harap kau bulan yang sederhana nan baik hati.

Selamat tinggal, hati-hati di jalan. Jangan lupa tinggalkan kami dalam tawa, agar sang maret sedikit menawan.

Terima kasih atas 2.505.600 detik yang kau berikan kepadaku, kepadanya, dan kepada mereka. Itu semua luar biasa, tawa dan duka yang kau modifikasi dengan anggun.

Akankah kita berjumpa lagi? Kuharap kau berbisik dalam hati: semoga. Karena aku telah lebih dulu berteriak: semoga. Iya, jangan kesal karena sering kami acuhkan yah februari.

Jangan juga kesal karena sering kami lukai_dengan hal-hal tidak berguna yang kau benci.

Kami berjanji untuk kuat, untuk hidup lebih baik.

Agar kau tak kecewa saat tahun depan kita harus berjumpa lagi.

Sampaikan salam kepada kabisat, jangan telat! Soalnya dia jarang menjenguk_kami pasti sedih kalau dia benar-benar pergi dan enggan kembali.

Baiklah, cukup basa-basinya.
Ingat ya februari, hati-hati di jalan.
Jangan siksa kami dengan rindu, kembalilah tahun depan.

Salam hangat dari kami, yang terlahir bersamamu sekian tahun lalu.

Biarkan Saja

Aku menyayangimu, sekarang_entah besok.
Aku juga rindu, sekarang_entah besok.

Jadi biarkan saja, jangan khawatir

Aku sudah lihai menata hati
Aku juga sudah hafal akhir dari setiap kisah klise seperti ini

Jadi biarkan saja, jangan ganggu

Aku sudah tau bagaimana bersikap
Aku juga sudah tahu apa saja hal yang boleh kuucap

Aku Akan Diam di Hadapan Mereka

Beberapa orang menyalahkanku, karena memiliki hati yang terlampau lembut, hingga bisa melihat sesuatu yang tidak mereka lihat.

Beberapa orang menyudutkanku, mengatakan sesuatu yang tidak nyata, lantas menyebarkan hal itu kepada rekan dan saudara-saudaranya.

Jangan salahkan aku.
Kumohon.

Biarkan aku sibuk dengan pikiran dan perasaanku sendiri, dan jangan pernah campuri dengan hal-hal kotor seperti rasa kecewa dan benci.

Biarkan aku sibuk menulis di tengah kelam dan sunyi, tentang apapun yang bisa aku tulis. Bahkan kalaupun itu tentang sesuatu yang aku yakini ataupun belum.

Ya, mereka harusnya memahamiku.
Tidak, aku harusnya memahami mereka terlebih dulu.

Ya, mungkin aku harus mengembalikan sebagian jiwa introvert yang pernah kumiliki dua tahun lalu_apalagi dalam masalah hati.

Aku akan diam
di hadapan mereka.

Tapi tenang, tidak di hadapanmu, secret readers yang secara tidak sengaja mencariku.

Kabisat Terakhir, Cerita Terakhir untuk Dikisahkan

Untuk seseorang yang sempat begitu aku kagumi, sempat begitu aku sayang, sempat begitu aku rindukan.

Maaf kalau harus mengatakan kata 'sempat', karena memang aku berencana untuk menjadikan kabisat ini menjadi yang terakhir untuk kukasihi di bawah bayanganmu.

Entah, suatu hari nanti aku mungkin akan merindukan setiap hari yang pernah kita lalui dalam tawa, hari dimana aku menjadi terdakwa atas perasaan yang kabur, apalagi di mata sebagian besar mereka.

Aku hendak membuat kesepakatan, bukan sebuah janji_karena aku takut akan melanggarnya.

Aku hanya tengah membuat kesepakatan dengan para pembaca bermagis, yang secara sengaja/pun tidak_membaca tulisan-tulisan kecil yang rancu ini.

Ah, kau. Ini semua menyedihkan! Maksduku, berpisah tanpa pernah bersatu - pergi tanpa pernah datang - dan melepas tanpa pernah menggenggam - itu juga terkesan sangat lucu.

Ya, jatuh cinta sendirian memang begitu_bisa sangat menyedihkan, lucu, bahkan juga membahagiakan.

Bahagia karena setiap keputusan memang berada di tangan kita, termasuk keputusan untuk tidak pernah lagi terbawa perasaan dan kebingungan.

Bahagia karena masih bisa melanjutkan hidup walau sempat bangun hati sendirian.

Lupakan bagaimana rasanya. Karena itu kacau.

Ah iya, aku bersepakat untuk menjadikan Tuhan, blogger, dan secret readers sebagai tiga pihak tunggal yang akan mengetahui semua kisahku selanjutnya.

Sudah cukup aku menjadikanmu jahat. Iya, aku lupa bahwa aku menyayangimu. Aku juga lupa bahwa menceritakan semua kisah dari sudut pandangku hanya akan menjadikanmu sebagai terdakwa_dan aku tidak mau kau jadi jahat (atas tuduhan apapun). Kau orang baik, di mataku dan di mata mereka, memang.

Jadi, selamat tinggal para pendengar yang hanya penasaran_tapi tidak peduli, selamat tinggal juga para pendengar yang hanya peduli_tapi tidak penasaran, lantas selamat tinggal juga para pendengar yang tidak penasaran_dan tidak peduli. Aku akan menutup mulut, mulai dari besok saat februari benar-benar pergi meninggalkan kami.

Ah, Iya Ini Kabisat!

Jadikanlah sebagian waktu ini sebagai permainan
Agar kau tetap bahagia dan lupa semua duka
Anggap saja ini februari kita yang terakhir
Hingga benar-benar yang terakhir

Ah, iya ini kabisat!

Mari kita lihat, apakah aku mampu melihatmu di kabisat selanjutnya
Perasaan manusia tidak pernah kekal
Apalagi yang masih teragukan seperti ini
Seperti hati yang merindu di tengah kelam

Ah, iya ini kabisat!

Jika Besok Tak Pernah Tiba

Jika besok tak pernah tiba
maka tolong sampaikan pada Mama kalau aku rindu namun tak bisa bilang

Jika besok tak pernah tiba
maka tolong sampaikan pada Bapak kalau aku sayang namun tak bisa bilang

Jika besok tak pernah tiba
maka tolong sampaikan pada adik kalau aku bangga namun tak bisa bilang

Jika besok tak pernah tiba
maka tolong sampaikan pada kawan kalau aku butuh namun tak bisa bilang

Jika besok tak pernah tiba
maka tolong sampaikan pada dia kalau aku cinta namun tak bisa bilang

Hari ke-213

Kemarin, di akhir senja yang tidak terlalu hangat, aku memutuskan pergi
Seakan tak membutuhkan kata untuk menyatakan semuanya
Kemudian pertemuan setelahnya malah membuatku kembali
Seakan tak membutuhkan kata untuk menyatakan semuanya

Sesekali kuperhatikan setiap garis di wajahmu
Lantas menutup mata dan merasa jenuh sendiri
Iya, kau membuat sebagian otakku mendingin hingga beku
Lantas menutup mata dan merasa jenuh sendiri

(Seribu Hari Menanti Hujan - H213)

Minggu, 28 Februari 2016

Rindu Ragu, Rindu Kaku

Rindu bersua
tapi ragu

Rindu ragu
tapi bersua

Rindu bersua
tapi kaku

Rindu kaku
tapi bersua

(Seribu Kali Oleng Kapten - H212)

Kamu Semu Aku Kaku

Kamu - Semu - Aku - Kaku.
Kamu - Kamu - Aku - Kaku.
Kamu - Kamu - Kamu - Kaku.
Kamu - Kamu - Kamu - Kamu.

(Seribu Hari Menanti Hujan - H212)

Jumat, 26 Februari 2016

Gejolak Hati

Di pagi hariku lihat senyummu menawan membuat hatiku terkejut berangan-angan rasa yang tak terpatri dilema yang kau beri kini kubagai berjalan di atas aspal berduri.

Kau terindah namun tak bisa kugapai kuingin dirimu disini, jangan kau hilang dari pandanganku bila kau tak mau hati sepi :')

Dirimu terindah hilangkan rasa gundah tuk menggapaimu pun bukanlah cara mudah.

Aku terlalu jauh di dalam angan lku dan yang terlihat hanyalah kelam bayang semu.

Nissa Adlina Fitria
26 februari 2016, 12.46 WIB

Tanpa Judul

Bawa aku pada lorong-lorong gua, agar belajar tentang kekaguman dan misteri untuk dipecahkan.

Hadapkan aku pada tebing, agar belajar tentang keberanian dan keteguhan pendirian.

Giring aku pada keterjalan gunung, agar mengetahui sebesar apa aku punya kekuatan.

Biarkan aku terbakar terik matahari, agar belajar menguasai emosi.

Gunung-gunung, kawah-kawah yang mengepul akan memberikan pengetahuan.

Dan kabut yang turun, barangkali, akan mengajariku tentang kelembutan sikap.

Oka Sumarlin (Jantera 21)

Kamis, 25 Februari 2016

Yudan-Ja di Hari ke-212

Secara logika, aku tidak pernah mengharapkan apapun darimu, mencintaimu dengan cara seperti ini sudah terasa sangat cukup. Melihatmu bisa tertawa adalah hal yang spesial dan candu, sekalipun tawa itu tidak terjadi bersamaku. Iya, kau harus selalu baik-baik saja_agar sisa-sisa keresahan tidak pernah menempel di dalam hati yang kedinginan
.
.
Sesekali aku memperhatikan kedua kelopak matamu yang tertutup, sesekali juga mengalihkan pandangan dan berusaha mengambil nafas panjang untuk membunuh perasaan canggung_yang juga miris.

Seakan kita hanya mampu berbicara saat malam, dalam kelam dan hening.

Dengan perasaan ragu bukan main, kuusap kembali kepalamu yang katanya sedikit pening. Aku memaklumi, mungkin kau memang lelah menjalani hari yang melelahkan itu. Walau ragu, aku hanya tengah berusaha mencairkan hati dan membuatmu lebih baik.

Hening, yang sebenarnya tidak, kau menyalakan sebuah radio dengan keras_hingga suaranya memenuhi ruangan dengan jendela berlukis Kota Bandung yang temaram.

Sesekali kau bergumam, namun kutegur_biarkan aku menikmati hening yang nampak kabur, biarkan aku sedikit berpikir tentang kita.

Aku menarik nafas lagi, lebih panjang_lantas menghembuskan rasa ragu dalam benak. Aku ingin menegurmu tentang satu hal.

"Kak, masa Dina ngirim aku foto ini" kau membuka mata lantas menoleh.
"Foto apa? Gak keliatan"
"Ini lho". Sejenak memicingkan mata dan seakan berpikir.

"Kenapa harus dikirim ke aku coba yah" gumamku dengan nada riang.

Hening.

"Kakak kayak kucing, seneng banget diusap-usap kepalanya. Hahaha"

Diam.

"Makanya jangan pindah-pindah tangan" saranku sambil iseng mengetuk-ngetuk kepalamu.

"Kamu marah?", wushhh seakan ada angin gunung yang kencang berhembus di balik tubuhku_dingin, tapi wajahku malah memanas.

"Nggak, aku cuma nyaranin aja. Jangan pindah-pindah tangan kalau mau diusapin, nanti orang-orang mengira kakak jahat. Eh bukan sih, maksud aku, nanti orang-orang salah faham dan mengira kalau kakak kesana-kemari", jawabku asal sambil tertunduk.

Dari sudut mata, dengan samar aku bisa melihatmu sibuk memperhatikan tingkahku yang konyol dan itu malah membuatku semakin tertunduk.

Kau meraih tanganku dan mengusapnya lembut.

"Ya udah, maaf ya udah pindah-pindah tangan". Aku menoleh,  dan dengan jelas melihat matamu berbinar.

Aku tidak pernah bisa mengartikan apa makna dari binar mata itu, karena seakan kau tidak pernah memberikanku kesempatan untuk mengartikannya berdasarkan fikiranku sendiri. Iya,  kau selalu begitu_bertindak secara abu-abu.

Sayang, binar mata itu selalu bisa melumpuhkan.

Kau menutup mata dan menggenggam tanganku kembali. Seakan memeluk, menaruhnya tepat di hadapan wajah_hingga dengan jelas aku bisa merasakan setiap helaan nafas dari hidungmu.

Sebagian otakku menolak_karena ini adalah hal yang salah, aku tidak pernah diajarkan untuk berlaku demikian.

Namun sebagiannya lagi menyerah_membiarkan diri larut dalam kegelisahan yang lebih besar.

Aku ingin menangis.
Aku juga ingin tau apa yang tengah kau pikirkan.

Hening.
Sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tangan kiriku sibuk memegang kepala yang mendadak berat, aku tertunduk untuk ke sekian kalinya.

Sedang kau menatap bisu lapisan udara di hadapanmu, lantas dengan ragu menutup dan membuka mata bergantian.

Kita terdiam (lagi) dan hening merajai hingga menghimpit dalam beku.

Lantas kau menyandarkan kepalamu, menutup mata lagi_tapi lebih lama
.
.
Beberapa menit kemudian semua berakhir, dan seperti biasa_perpisahan kita selalu meninggalkan rasa bingung dan keraguan.

Iya, aku bingung bagaimana harus bersikap. Kau selalu menempatkanku di posisi yang salah, membuatku tidak profesional.

Kau mampu bersikap biasa_tapi aku harus selalu berusaha bersikap biasa.

Entahlah
.
.
.
Minggu, 28 Februari 2016
Rumah Kemarin

Kenapa Mama Selalu Menangis?

Kenapa cacing hidup di tanah?
Kenapa tidak di air!

Kenapa burung maleo bisa terbang?
Kenapa tidak berenang!

Kenapa kucing bisa mengeong?
Kenapa anjing tidak!

Kenapa lidah ular panjang?
Kenapa kerbau tidak!

Kenapa hutan yang lebih gelap?
Kenapa tidak gurun!

Kenapa kantong semar makan serangga?
Kenapa tidak kutu!

Kenapa raflesia arnoldi bau?
Kenapa anggrek tidak!

Kenapa mamah selalu menangis?
Kenapa bapak tidak!

Aku Capek Jatuh Cinta Sendiri

Aku capek jatuh cinta sendiri
Seakan aku adalah penggemar
dan kau si idola

Aku capek jatuh cinta sendiri
Seakan hanya aku yang berhati
sedang kau tak peduli

Aku capek jatuh cinta sendiri
Seakan tengah asyik berdansa
dan kau menutup mata

Aku capek jatuh cinta sendiri
Seakan tidak mampu pergi
sedang hati terlukai

(Insprirasi: Kisah Shinta dan Novan)

Sendu Merindu

Bisa apa aku?
Aku hanya seorang wanita, yang masih tabu untuk menyatakan cinta

Bisa apa aku?
Aku hanya penggemar, yang masih malu untuk menyatakan rindu

Bisa apa aku?
Aku hanya masa lalu, yang menuntutmu untuk sekedar menoleh sekejap

Bisa apa aku?
Saat permintaan itu tertolak, dan kau bahkan sudah melupakan kisah kita

Bisa apa aku?
Saat aku tertinggal bersama kenangan, yang menjerat hingga ke hati

Bisa apa aku?
Saat dirundung sendu, untuk merindu masa lalu

(Inspirasi Teh Sonia, 00.43 WIB)
Dari yang tengah Sendu Merindu

Untuk Teh Sonia

Namanya Sonia Shalihah, yang juga semoga ditakdirkan Tuhan untuk menjadi wanita yang sholeha. Lahir di Jakarta, 12 Desember 1995.

Wanita yang akrab disapa Sonia/Son/Nia ini adalah wanita yang mencoba untuk kuat dalam mengemban amanah sebagai salah satu pejabat tinggi HMP Geografi UPI Periode 2015-2016, nama amanahnya: Ketua Departemen Lingkungan yang Paling Cantik.

Teh Sonia, panggilan sayang kami, saat ini sedang disibukkan dengan pembuatan LPJ atau Laporan Pertanggungjawaban yang selanjutnya harus dilaporkan secara langsung di dalam forum Musyawarah Mahasiswa pada 12 Maret 2016 nanti.

Secara tidak langsung, selain Teh Sonia, para pejabat tinggi himpunan kami memang sepertinya sedang berada di bawah tekanan (mau itu Kabem, Wakabem, Sekum, Bedum, Kadep PSDO, Kadep Pendidikan, Kadep Sospol, Kadep Mikat, Kadep Kerohanian, maupun Kadep Lingkungan, beserta jajarannya). Namun yakinlah, manusia berkualitas memang terlahir dari tekanan hidup yang tidak mudah.

Sebagai calon geograf, kita diajarkan bagaimana proses terbentuknya Batuan Metamorf yang cantik nan mahal, diajarkan pula bagaimana tekanan dan suhu yang ekstrim mampu membentuk batu gamping menjadi marmer - batu beku basalt menjadi serpentinit yang indah - lantas sandstone menjadi kuarsit - serta teman mereka yang lain.

Sebelumnya mari kita samakan persepsi, dalam hidup manusia, tekanan dan suhu yang ekstrim tersebut bisa disebut sebagai tantangan.

Proses pembentukan batuan metamorf mengajarkan kita satu hal, bahwa: proses merupakan poin terpenting yang bisa menentukan hasil akhir.

Manusia hidup berdasarkan pada tantangan, atas ketidakseimbangan antara apa yang diharapkan dan apa yang dimiliki

dan proses yang penuh dengan tantangan merupakan sebuah proses yang menjanjikan keberhasilan, jika saja kita ikhlas dan pantang menyerah pada keadaan.

Untuk kakak-kakak kami yang sebentar lagi akan demisioner, semoga lelah ini menjadi berkah. Semoga pada akhirnya kalian akan menjadi pemenang atas segala tantangan itu. Tetap tersenyum, jangan menangis, nanti matanya basah. Senakal apapun, dalam lubuk hati terdalam, kami menghargai setiap pengorbanan yang telah kalian berikan pada rumah indah kita. Semoga semua proses ini membuat karakter kalian lebih kuat dan indah. Aamiin 😘

Rabu, 24 Februari 2016

Menjadi Wanita Itu Sangat Sulit

Menjadi wanita itu sangat sulit
Apalagi saat harus menahan hati agar tidak baper dalam segala situasi
Menahan hati agar tidak menangis terisak saat bersedih, dan menahan juga agar tidak terlalu bahagia

Menjadi wanita itu sangat sulit
Apalagi saat harus bersabar menghadapi pria dan anak-anak yang dikasihinya
Bersabar menghadapi segala problematika hidup, lantas berusaha menyeimbangkan logika dan perasaan

Menjadi wanita itu sangat sulit
Apalagi saat harus baper dan bersabar secara bersamaan
Baper itu perlu, sabar lebih perlu, justru kedua hal itulah yang menunjukan bahwa makhluk itu layak disebut wanita

Mungkin...

Angkot Card

Hari ke 209_dari seribu hari penantian akan hujan. Pagi saja, bukan pagi sekali, aku terbangun dari tidur nyenyak yang menyenangkan_lantas harus bersiap untuk pergi ngampus dan kuliah olahraga di Tennis Indoor UPI
.
Sedikit mager a.k.a males gerak, tapi harus pergi biar bahagia_soalnya mata kuliah ini memang selalu membuat bahagia 😘 soalnya kita dibiasakan untuk bermain ucing-ucingan, semacam sistem permainan tradisional yang sudah sering tertinggal dan kalah sama gadget
.
Sedikit tentang ucing-ucingan, permainan ini adalah permainan yang lebih mengutamakan gerak tubuh dimana salah satu dari pemain harus mengalah dan menjadi kucing dalam permainan_harus mengejar dan merekrut kucing baru (selebihnya baca di google aja ya 😅😂)
.
Kuliah olahraga selesai, aku dan Aiyanti kemudian berencana pulang naik odong-odong ijo (sebuah mobil yang disediakan UPI untuk mengantar warganya mengelilingi kampus_rute? Biasanya lintas fakultas gitu)
.
Ada satu ide yang tiba-tiba muncul pas naik odong-odong. Kenapa Indonesia gak bikin Angkot Card aja, semacam kartu kredit yang disiapkan khusus untuk bayar angkot secara online_artinya pembayaran angkot akan dilakukan secara otomatis melalui saldo di dalam kartu
.
Fungsi dan Sistem Angkot Card

Angkot Card berfungsi sebagai alat pembayaran angkot yang mudah dan efisien, dengan begitu penumpang dan supir angkot tidak perlu lagi membuang sedikit/banyak waktunya untuk menunggu kembalian si penumpang.

Sistemnya: ketika masyarakat melakukan transaksi perangkotan, maka saldo di dalam Angkot Card akan terpotong otomatis sesuai dengan nilai transaksi yang telah dilakukan.

Tarif angkot juga akan ditetapkan berdasarkan sistem argo, dimana setiap jarak akan terhitung secara otomatis.

(To be continue) 😅😂

Menunggu Hari Besar (?)

Rasanya aneh, seakan-akan menunggu hari besar_layaknya nunggu hari lebaran atau hari libur
Ah mungkin ini memang didasari atas cintaku pada februari, bukan yang lain_iya anggap saja begitu
4 hari yang aneh, nggak deh 7 hari aja_biar lengkap menghabiskan sisa februari
Oke biarkan aku begini, aku senang kok_mengucapkan selamat ulangtahun pada siapapun yang kukenal atau tidak
Apalagi ya, udah aja deh_cuma mau bilang itu aja kok

Selasa, 23 Februari 2016

Permainan februari

Kunamakan ini permainan!
.
.
dengan salah satu pria yang terlahir di penghujung februari
.
Jadi, ayo kita namakan permainan februari
.
.
"Kita bukan dua orang yang saling jatuh cinta, kita hanyalah suatu kebetulan yang bertemu dengan lukanya masing-masing, bedanya adalah kau kemudian kembali pada ingatanmu, dan kemudian aku jatuh padamu, kau kembali bersuka cita, aku menambah intensitas duka. Bulangerimis_Iyang Meydha Widyawan"

Seperti teringat satu orang yang pernah hadir semasa SMA. Saat ego dan namaku sedang naik daun. Iya, pernah, saat itu.

Kau hadir seperti sebuah kebetulan, yang menginterogasiku tentang seluk beluk angka dan perspektif orang. Aku jengkel, jujur, bahkan ingin mengacuhkan dan mencercamu sesukaku. Tapi beruntung masih ada hati, sehingga dengan terpaksa aku harus memaniskan muka di hadapanmu.

Lama, eh justru sebentar. Kau masuk ke dalam hidupku dengan mengendap-endap, dan kita menyalakan api di dalam sekam, bersama-sama. Iya, kau seret aku masuk ke dalam permainan kotormu. Pengkhianatan, dan sayangnya wanita itu adalah temanku sendiri, walau tidak dekat setidaknya dia sedikit mempercayaiku. Buktinya, dia dengan jelas mengadu padaku soal perubahan sikapmu kepadanya.

Aku tau kehadiranmu hanya sementara, dan kau tengah berpaling dari luka dan rasa jenuh, hingga kau ingin keluar dan bermain sejenak.

Sayangnya permainan itu melibatkanku, yang juga masih terluka, namun karena perpisahan.

Beberapa saat berlalu, kau membuatku jemu dengan segala sandiwara yang kita ciptakan sendiri, yang kita buat skenarionya sesuka hati.

Aku tidak terlalu menyukaimu, aku hanya tertantang untuk masuk ke dalam permainan itu.

Dan kita berdua akhirnya sadar
.
.
.
bahwa omong kosong ini harus diakhiri, dengan cepat, agar tidak ada yang terluka, lagi.

Hari berlalu, lantas kau pergi dengan bahagia, lukamu tersembuhkan. Dan aku yang mulai terbiasa bersamamu, tertinggal bersama kekosongan.

Sedikit gengsi, aku memang merindukanmu, dan itu menambah sedikit dukaku. Untung seorang wanita memang ditakdirkan untuk kuat, jadi secara perlahan sang waktu berbaik hati menyembuhkanku, lagi.

Sudahlah, selamat ulangtahun :)
Maaf telat, anggap saja ini tanggal 19 Februari 😂🙈🙉🙊

Seakan

Seakan bertemu keju, namun tidak terlalu angkuh
Seakan bertemu basah, namun terlalu kering
Seakan kembali mencinta, namun sedikit ragu
Seakan kembali mengasihi, namun berbentuk lain

Seakan kau adalah keju
Seakan keju adalah kau
Seakan ini semu
Seakan ini nyata

Seribu Hari Menanti Hujan - H207

Keju yang Manis

Namanya Keju, pria yang lahir tanggal 24 Oktober 1994 ini adalah pria yang pernah menatapku kecut di tengah hujan februari. Pria yang senang menunggu setiap pagi di gerbang sekolah, bersama teman-temannya, lantas memberikanku beberapa kejutan sederhana namun manis.

Dia mengajarkanku bagaimana caranya menggenggam sesuatu dengan erat, namun dengan mata tertutup, tak peduli lingkungan sekitar.

Dia mengajarkanku bagaimana mencinta tanpa lidah, berpikir dengan hati, lantas bertindak penuh kasih.

Dia mengajarkanku bagaimana memahami hujan dan februari, bagaimana harusnya mencinta dengan tulus.

Dia juga mengajarkanku bagaimana melepaskan, membebaskan sesuatu yang tlah biasa kita genggam, lantas membuatku terbiasa menyembuhkan diri.

Dia, keju yang selalu kurindu di tengah hujan. Keju yang kutunggu di pertengahan februari yang basah. Keju yang manis.

Senin, 22 Februari 2016

Ajak Aku

Maka ajaklah aku pada taat
Yang hakiki dimana kemaksiatan tidak lagi mencampuri

Ajak pula aku pada sabar
Yang hakiki dimana rasa kesal tidak lagi menodai

Ajak aku ke surga-Nya
Yang hakiki dimana segala kerinduan jiwa bermuara

Ajak aku menjadi kekasihmu
Yang hakiki dimana segala cinta tidak lagi nista

(Sedikit) Menyukaimu

Bukan aku sedang merintangi garis takdir
Hanya saja, siapa yang tahu benar kapan nyawa terlepas dari raganya?

Sebelum itu terjadi, maka kan kubisikan satu rahasia yang selalu nampak kabur
Aku, (sedikit) menyukaimu.

Seribu Hari Menanti Hujan - H206

Tentang Hari Terakhir

Kecup aku untuk terakhir kalinya, dalam hening malam yang nampak kabur
Lantas tidurkan diri dalam senyap yang abadi, kecup kembali kedua mataku yang kosong
Buat aku tersenyum, walau aku tak mampu lagi untuk bahagia, atau bersedih

Ya, lakukakan saja!
Walau semua sia-sia, tapi setidaknya kau tlah menunjukkan (sedikit) cinta untuk kekasihmu yang tiada

(Seribu Hari Menanti Hujan - H206)

Seribu Hari Menanti Hujan #206

Selamat tanggal 22 februari, keju
Selamat menghabiskan sisa februari dengan basahnya
Selamat menonton opera senja yang kelabu
Sampaikan salamku pada ibu, sampaikan sisa rindu yang tertekan

(Seribu Hari Menanti Hujan - H206)

Jumat, 19 Februari 2016

Pencuri Februari

Pencuri februari yang malang, tersesat di tengah dunia yang didominasi kelam.
Menangis tapi tak terdengar, merintih tapi tak dipedulikan.

Siapa suruh senang menyakiti, bahkan di bulan yang harusnya penuh kasih.
Pencuri februari yang malang, tersesat di tengah dunia yang didominasi kelam.

(Catatan Bunga Rampai ke sekian)

Kamis, 18 Februari 2016

Pemimpin yang Kesepian

"Setiap manusia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri"
Hal itu yang selalu diajarkan oleh guru-guruku saat di bangku sekolah dulu, hal yang diajarkan juga oleh kakak kelas dan teman-teman seperjuangan di organisasi yang kami geluti bersama.
Tapi ada satu hal yang selalu kita lupakan, pemimpin juga termasuk salah satu manusia yang rentan kesepian, apalagi pemimpin yang menduduki jabatan tertinggi di ormawa, intra, atau ekstrakurikuler sekolah.
Biasanya mereka kesepian di pertengahan masa bakti, saat semangat anggota sudah sedikit melemah bahkan hilang, saat seleksi alam mulai berlaku dan jenuh merajalela.
Kesepian harus diatasi oleh pemimpin itu sendiri, dengan sedikit dukungan moriil dari beberapa anggota setianya. Atau kalaupun semua anggotanya benar-benar pergi, berarti harapan terakhir adalah dirinya sendiri.
Menjadi pemimpin itu harus siap untuk kuat, terkadang harus kuat patah hati, kuat disakiti, kuat dikhianati.
Pemimpin juga harus jadi pribadi yang pemaaf.
Memaaafkan beberapa rekannya, yang disumpah bersama namun mengingkari sumpah jabatan lebih dulu.
Memaafkan beberapa rekannya, yang secara tidak sengaja berlaku tidak profesional atau memolorkan jadwal proker.
Ya begitulah, jadi saat kita sudah bertekad untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, maka secara tidak sengaja kita juga bertekad untuk menjadi orang yang kesepian.

Rabu, 17 Februari 2016

Cara Mendapatkan Cinta Seseorang

Siang itu salah satu teman mengajakku ngobrol di pojokan kelas sambil menunggu dosen, kami berbicara tentang kisah yang tidak pernah selesai, kisah cinta dan tektek bengek-nya.

Mencintai adalah hak dan kewajiban semua orang, karena dengan begitu hubungan antar manusia akan berjalan dengan sangat baik. Cinta biasanya disandingkan dengan hasrat ingin memiliki dan melindungi, terutama terhadap lawan jenis.

Artikel kali ini akan membahas bagaimana caranya mendapatkan cinta seseorang, terutama gebetan kamu. Bukan hasil penelitian sih, tapi setidaknya ini hasil pengamatan penulis, subjektif tapi bisa diuji kok 😅😂

"Jangan dekat, nanti cinta".

Istilah itu ternyata benar lho, jadi kalau kita ingin membuat seseorang jatuh cinta, kita masuki hidup dia dan buat diri kita menjadi salah satu bagian dari kebiasaannya.

Buat dia ketergantungan,

bukan sama narkoba, tapi sama kehadiran dan perhatian kita.

Dengan begitu, saat kita mencoba untuk pergi, dia akan merasa sangat kehilangan.

Konsep ini jugalah yang sebenarnya terjadi pada hubungan rumah tangga. Kenapa ada orang yang bisa menjalani hidup bersama selama bertahun-tahun tanpa berniat untuk berpaling? Jawabannya adalah karena si pria adalah bagian dari kebiasaan hidup si wanita, dan si wanita adalah bagian dari kebiasaan hidup si pria.

Begitu saja, sudah mengerti kan? Ok, see you, semoga bermakna 😘🙌

Nb:
Hasil belajar dari kakak bermagis :) hehe

Mengatasi Rasa Baper

Baper adalah adalah salah satu trend yang sudah menyebar luas di kalangan anak muda Indonesia, berasal dari bahasa gaul yang kurang lebih bisa diartikan sebagai sikap seseorang yang berlebihan dalam menghadapi sesuatu (baik itu kebahagiaan atau kesedihan).

Baper bisa saja terjadi pada orang-orang yang sedang nonton drama atau film
sedih, bisa juga terjadi saat seseorang melihat dan merasakan hal aneh dari orang di sekitarnya.

Baper bisa terjadi dalam beberapa bentuk, misalnya kemarahan, kekecewaan, rasa senang, terharu, sedih, dan lain sebagainya.

Trend ini biasanya lebih banyak terjadi pada cewek, apalagi yang melankolis. Ok, mungkin sebagian besar orang akan setuju pada pernyataan kalau cewek memang makhluk yang telah Tuhan ciptakan dengan hati yang sangat lembut. Artinya, secuek apapun dia, sebenarnya adalah orang yang peka pada keadaan, hanya mungkin merasa tidak peduli dan menampiknya.

Dalam artikel ini saya akan menjelaskan tentang cewek yang baper pada lawan jenisnya.

Kenapa bisa baper?

Bisa saja karena si cewek merasa nyaman terhadap sikap cowok yang mendadak perhatian dan sangat baik kepadanya.

Jadi itu salah?

Gak ada yang salah, baper itu wajar, mungkin karena memang si cowok lihai menyelinap masuk ke hati si cewek. So, congratulation yah!

But, girls. Harus diperhatikan juga nih, kita harus ingat betul pertanyaan kecut ini: "Sebenarnya itu cowoknya yang PHP atau emang ceweknya yang kegeeran?". Aduh, paling sakit deh kalo ditanya begitu haha. Jadi jangan dulu baper sama hal-hal manis yang dilakukan cowok kepadamu. Karena bisa jadi mereka hanya menganggap kita sebagai teman, sahabat, atau saudara. Bisa juga karena emang pada dasarnya cowok itu baik, supel, dan suka menolong. Jangan berharap sama manusia, nanti sakit hati.

Jadi apa nih yang harus cewek lakukan?

Stay cool, pura-pura aja gak terpengaruh. Aku bukan sedang mengajarkan kalian buat nggak peka, tapi selama si doi memang tidak memberikan kode yang jelas, ya abaikan saja. Anggap angin lalu. Dia baik, kita baik, masalah hubungan kita mau seperti apa ya terserah dia. Biar keliatan elegan juga, sis 😅😂

Terus tips buat cowok apa?

Jangan terlalu perhatian sama cewek, kasian kalau dia jadi ngarep haha. Atau kalian bisa dengan tegas menjelaskan bagaimana arah hubungan kalian sebenarnya. Jangan karena memang ceweknya respon, kalian main embat aja lantas mainin hatinya sekalian. Apalagi buat kalian cowok-cowok yang udah punya pasangan, jangan menyakiti kedua cewek itu, dosa.

Intinya, baper adalah hak setiap orang, dan tidak akan memberikan dosa selama dikelola dengan cara yang bijak dan elegan. Setiap cewek harus lihai menjaga hati, agar tidak terluka hanya karena baper pada orang yang salah. Sedangkan setiap cowok juga harus lihai mengelola rasa perhatiannya, jangan sampai tertumpah pada orang yang kurang tepat, karena bisa jadi kalian malah mendapat julukan jelek sebagai 'Tukang PHP yang brengsek'.

Ayolah, mari kita sama-sama gunakan rasio untuk mengartikan gelagat orang-orang di sekitar kita. Agar tidak salah sangka atau salah sikap.

Saran yang paling baik untuk mengatasinya: pintalah si doi pada yang punya_Tuhan. Karena sesempurna apapun si doi, kalau Tuhan mengijinkan, dia pasti bakalan jadi milik kamu seutuhnya. Ok, segitu aja. See you 😘

Tentang Februari yang Basah

Februari dengan ramah mengajarkanku arti pertemuan, sekaligus perpisahan. Memberi tahu juga bagaimana menyikapi kesenangan dan kesedihan yang berlebih.

Februari yang basah, dan akan selalu basah. Februari yang ingkar.

Februari mengenalkanku padanya, sosok pria sarkastik dengan senyum yang kecut. Pria yang sempat kupuka hingga ribuan hari, dia.

Februari yang basah, dan akan selalu basah. Februari yang ingkar.

Februari membuatku jatuh hati kepadanya, dan dia jatuh hati kepadaku. Namun karena rasio yang berjaya, maka kami sama-sama jatuh dan terkhianati oleh waktu

Februari yang basah, dan akan selalu basah. Februari yang ingkar.

Februari mengajarkan kami rasa benci dan bagaimana sakitnya kehilangan. Februari mengajarkanku bagaimana sulitnya melupakan dan berpaling dari rasa hampa.

Februari yang basah, dan akan selalu basah. Februari yang ingkar.

Senin, 08 Februari 2016

Saya dan Kekosongan

Semakin jauh melangkah
Semakin lama hidup
Saya semakin yakin bahwa:
saya bukan siapa-siapa

Jika saja tidak berusaha
Jika saja tidak beruntung
Semua yang terjadi adalah:
nihil, kekosongan

H-18 umur 20

Manusia: Antara Dingin dan Hangat

Dingin.
Percayalah tidak ada manusia yang terlalu dingin untuk disentuh
atau terlalu hangat hingga membuat gerah

Manusia adalah objek yang terbentuk dari kedua suhu tersebut

Jadi jangan terlalu sedih saat kamu hanya bisa mendinginkan suasana dan membuat orang jemu
Atau jangan terlalu senang jika kamu bisa menghangatkan orang dalam kasih sayang hingga mereka merasa dicintai

Karena semua ada masanya

Dan manusia yang bijak adalah dia yang bisa mengerti siklus seperti apa yang sedang terjadi
Ayolah, aku pun sedang belajar mengerti
Walau selalu gagal, setidaknya sudah mencoba

Apa arti semua ini? Tidak tau.

Ketulusan

Karena 'memberi' bukan berarti 'menerima'
dan keju tidak harus berarti susu
Maka, jangan posisikan aku di tempat yang tidak strategis

Ayolah, aku hanya orang yang selalu belajar untuk ikhlas
Walau beberapa kali gagal dan harus cukup puas dengan 'kepamrihan'

Tapi dalam urusan yang lebih lembut, masalah kasih sayang
Setiap wanita memang diharuskan untuk 'ikhlas'
Menyayangi tanpa peduli balasannya

Perhatikan kasih seorang ibu
kepada anak
atau kepada suaminya

Tulus.
Tanpa paksaan
Tanpa balasan yang setara

Karena 'memberi' bukan berarti 'menerima'
dan keju tidak harus berarti susu
Maka, jangan posisikan aku di tempat yang tidak strategis

Sabtu, 06 Februari 2016

Alasan Curhat di Blog

Lihat, aku kekanak-kanakan ya?
Senang bercerita kehidupan pribadi di dalam blog, di ruang publik
Aneh? Maaf kalau kesannya seperti itu

Hanya saja aku senang, karena seperti sedang bercerita pada seseorang
Tentang segala hal unik yang kutemui
sehari-hari

Dan lagi, kalau aku meninggal lebih dulu
Maka kamu tidak akan rindu, karena aku tidak habis-habisnya bercerita

Tentang masa yang kau lewatkan
Tentang nafas dan detak jantung, saat tidak di sampingmu
Sudah, hanya segitu.

Maaf ya, kalau nanti aku benar-benar pergi duluan
Sebelum itu, kamu harus yakin
Kalau aku memang suka, entah cinta

H-20 jadi tua

Nuhun, Kakak-kakak

Begini saja sudah bahagia,
sudah cukup.

Karena secara tidak sengaja, mereka mengajarkan kesederhanaan
yang indah
Terima kasih ya 😘

Aku tidak usah lagi merasa pusing
atau sakit ulu hati
Atau sakit kepala, atau merasa demam

Atas segala pengajaran yang disampaikan dengan terlalu bahagia, nuhun 😀😁👋

Menikmati Bandung dari Punclut

Punclut atau Puncak Ciumbuleuit merupakan sebuah dataran tinggi yang terletak di Bandung Utara, bisa ditempuh dari jalan Ledeng atau Dago.

Punclut adalah tempat yang pas untuk memandang Kota Kembang saat malam hari, dengan gemerlap lampu bak perhiasan-perhiasan mewah di dalam peti harta karun raksasa, mengagumkan!

Daerah Punclut terkenal dengan wisata kulinernya, yang menawarkan suasana lesehan sambil menyantap makanan khas Sunda. Yang menawarkan juga suasana hangat keluarga sambil memandang keindahan Bandung di bagian timur dan Lembang di bagian baratnya.

Bagiku Punclut bukan hanya sekedar lokasi geografis yang mengingatkan keindahan Bandung, tapi juga mengingatkan suasana diklat Jantera dan sesuatu yang lain.

sesuatu yang lain, yang biarlah tetap begini. Toh kami biasa saja 😏

Jumat, 5 Februari 2016.

Cinere Pertama Kali

Satu misi berhasil, satu pengalaman hidup bertambah. Senang, ketemu dan kenal sama Mas Ubai (Kimia ITB), Pak Engkus, Kak Itsna (Astronomi ITB 2011), Kak Febi & Kak Ratika (Geologi ITB 2012), Pak Nando (Geografi UIN), dan anak-anak yang galau OSK itu (Tima, Rana, Laras, Hanif, dan Febri yang sedang izin).

Perjalanan yang dimulai dari pukul 05.00 WIB pagi tadi, di depan Alfamart Ledeng. Eh bukan, sebenarnya jauh dari itu. Perjalanan yang dimulai dari sms Teh Janti, Kamis 4 Februari 2016. Lantas keesokan sorenya dikirim soal, malemnya main dulu, subuh setelahnya langsung berangkat. Iya, sedikit lelah memang. Apalagi baru datang ke kosan sekitar jam 22.00-an, lalu tidur jam 00.00 WIB. Dan sisanya berbaring dengan cemas karena takut bangun kesiangan.

Depok, panas. Apalagi ditambah sedikit kekesalan karena salah nge-print soal, makin sedikit panas.

Datang di SMA Islam Dian Didaktika (Cinere) sekitar pukul 09.07-an, pas masuk kelas, dan siswanya belum dateng: terimakasih 😘

Tik tok tik tok

Pertemuan yang canggung, membahas 50 soal dan sisanya belajar tentang materi osn yang mencla-mencle. Maafkan kakak yang baru semester 4 ini ya adik 😂

Ah iya, ditambah pertanyaan Pak Nando tentang perubahan garis eliptika yang cukup membingungkan. Sambil mikir, aku jadi ingat Pak Yani, maafkan anakmu yang lalai ketika belajar Kosmografi pak 😓

lalu dibantu Kak Itsna untuk memecahkannya.

Sudah, sudah makan nasi padang kok. Sudah kenyang sama sarapan bubur dan dua pasang roti juga 😁

15.37, selamat tinggal Cinere, senang bisa berkenalan. Semoga di akhirat kelak saling menolong. Aamiin 👋

Sabtu, 6 Februari 2016
H-20 sebelum disebut 'tua' 😓

Rabu, 03 Februari 2016

Kado Untuk Angka 20

Rabu, 3 Februari 2016
Tak terasa waktu terus berputar, 23 hari lagi, selamat tinggal angka 19. Selamat datang angka 20, selamat datang kedewasaan, selamat datang kehidupan nyata.

Pukul 12.04 WIB, sayap selatan Mesjid Al-Furqon UPI
berada di tengah banyak orang, menyaksikan langsung banyak karakter

Aku mengahap ke timur, tepat di depanku, seorang gadis bercadar ungu dengan mata yang cantik.
Di barat-ku, dua orang gadis lain dengan pakaian yang belum syar'i (sepertiku), sedang asyik berghibah.
Kontras!

Usia 20, aku berharap bisa matang dalam beberapa hal, termasuk dalam berpakaian.

Memang belum bisa berpolah seperti gadis bercadar itu, tapi setidaknya lebih baik dari gadis-gadis di barat-ku, lebih baik dari aku saat ini.

Tahun lalu Jantera adalah kado terindah di angka 19. Semoga tahun ini Tuhan memberiku kado yang lebih indah. Jodoh mungkin haha 😁😂 kalau itu sih sepertinya memang sudah di-kado-kan sejak lahir. Ya sudah, apapun kado itu, semoga akan jadi kado yang membawa berkah, mendewasakan, dan menambah cinta-Mu kepadaku. Aamiin 😘

Tidak Ada Naskah Tentang Keluarga

Tidak ada naskah tentang seorang adik, karena isinya hanya ketulusan
Kepolosan, kebahagiaan, dan rengekan manja

Tidak ada naskah tentang seorang kakak, karena isinya hanya ketulusan
Kasih sayang, perhatian, dan elusan lembut di kepala

Tidak ada naskah tentang seorang ibu, karena isinya adalah gabungan semuanya
Gabungan segala bentuk cinta yang ada di muka bumi

Tidak ada naskah tentang seorang ayah, karena isinya adalah gabungan semuanya
Gabungan segala bentuk daya dan kebijakan yang ada di muka bumi

Maka, tidak ada naskah tentang keluarga

Diri Kita Adalah Oranglain

Belajar hidup jadi oranglain.

Ayolah, ternyata sebenarnya diri kita juga merupakan akumulasi semua sikap yang sama dengan oranglain.

Kebaikan dan keburukan, tidak jauh beda.

Sama.

Jadi, diri kita adalah diri oranglain. Begitukah?

Seribu Hari Menanti Hujan #

Bandung, 2 Februari 2016
Di tengah hujan yang mendenting tanah priangan
Di tengah semilir angin yang mengusik dedaunan
Di tengah kekalutan yang mereda menjadi kepasrahan
Di tengah sakit yang menjelma menjadi kekuatan
Di tengah cinta yang tak sampai pada kesempurnaan
Di tengah selimut takdir yang hangat bak mentari
sedikit terik, ada dinginnya

Seperti Biasa

Kemarin malam aku sudah bilang, aku meninggalkannya di sudut paling dalam dari pikiranku
Di antara kenangan dan kenyataan
Di antara sakit dan kesenangan

Sekarang, aku tlah kehilangan subjek untuk diceritakan
Bukan tentang manusia yang spesial, lagi
Hanya tentang hari-hari yang penuh cinta

Seperti biasa.

Tapi semua ini jelas menawarkan kebahagiaan
Yang tak terkira, tak tergambarkan
tak terbeli oleh apapun, hanya keikhlasan

Seperti biasa.

Semua Tidak Harus Terjadi

Seringkali, aku berpikir:
andai kau tidak pernah bertemu denganku
Tidak pernah menganggapku adik
Tidak pernah sebaik itu

Mungkin, semua tidak harus terjadi

Baiklah, apa salah dari semua ini?
Tidak ada yang salah!
Aku yakin itu

Hanya perasaanku saja yang kelewat peka
Hingga menganggap semua terlalu indah
Aku, sedikit menyayangimu dengan cara berbeda

Aku senang, memiliki seorang kakak
Bahkan karena terlalu senang, maka kelewat batas
Aku mengecewakanmu

Mungkin, semua tidak harus terjadi

Jika saja hatiku terbentuk seperti Sinta
Atau dipunyai sepeti Maya
Atau terlalu jauh seperti Denia

Entah....
Semua janji yang kuucap, tidak semudah itu mewujudkannya
Aku perlu berdamai dengan waktu

Waktu yang akan mengajariku arti keikhlasan
Namun ampuni aku untuk hari pertama ini
Aku terlalu malu, canggung, dan takut

Mungkin, semua tidak harus terjadi

Selasa, 2 Februari 2016 pukul 22.45 WIB

Kalian Menang

Aku ingin mengatakan semuanya, tapi tidak tau harus mulai dari mana
Pemikiranku terlalu liar untuk dibagi
Apalagi pemikiran tentang hati

Ok, kalian menang! Aku memang mellow

Jarang sekali ada orang yang benar-benar mengerti apa yang kumaksud
Karena semua kebanyakan absurd
Abu-abu dan tidak tertebak

Ok, kalian menang! Antigen-ku adalah AB

Hhhh! Rasanya terlalu bodoh jika melakukan pembenaran dengan antigen
Tapi sayangnya aku kehabisan ide
Hanya antigen yang jadi buntunya

Ok, kalian menang! Berbuihlah saja

Canggung Sedikit

Kecanggungan, sedikit.
Yang tersisa dari perbincangan kemarin malam
Rasanya seperti sedang SRT, berada di tengah tali, di bawah ada genangan lumpur, di atas jalur buntu
Bingung, mau memanjat lagi atau turun saja
Jika memanjat, maka aku kehilangan arah
Jika turun, maka aku kehilangan daya

Begitulah 😅

Senin, 01 Februari 2016

Kesepian

Kesepian adalah masa dimana seseorang merasakan kehampaan yang hebat, merasa sendiri dan tidak tahu apa saja yang harus ia lakukan untuk mengindahkan apa yang terjadi.

Kesepian tidak selamanya buruk, karena terkadang seseorang memang harus terjebak dalam kesepian agar tahu betul makna kebersamaan. Seseorang juga harus kesepian untuk merasa rindu.

Kesepian juga tidak selamanya baik, karena seseorang bisa membunuh dirinya sendiri karena merasa sepi. Seseorang juga bisa membunuh oranglain karena dihimpit sepi.

Begitulah, tidak sederhana memang, hanya saja semoga bermakna.

Monolog Dini Hari

Dingin, kelam, sepi, dini hari, mengundang diri untuk bermonolog ria. Membicarakan tentang kisah cinta yang asing, mengasingkan kisah cinta yang berbicara.

Monolog dini hari yang tak berjudul, berkisah tentang sepasang manusia yang saling melengkapi. Bukan tentang kesetiaan, bukan pula tentang pengkhianatan, ini hanya sekedar tentang rasa nyaman.

Natasha, sosok wanita yang senang bermain hati dengan beberapa pria. Natasha yang polos tapi nakal. Natasha yang kejam, sedikit.

Galih, si ikal yang penyayang, yang menyamankan Natasha dalam pelukannya. Yang bingung harus berbuat apa, yang terjebak oleh sikap Natasha yang abu-abu.

Kisah Natasha dan Galih adalah sebuah kisah tanpa judul, yang dilantunkan seseorang saat dini hari_saat peri pagi dengan riang menebarkan embun-embun dan bau basahnya. Kisah yang penuh cinta dan kasih, tapi menyembunyikan diri di balik keabu-abuan.

Natasha selalu bertanya kepadaku, "Apakah semua ini salah?". Dan dengan tegas kukatakan "Salah, jika kamu mengharapkan sesuatu yang lebih dari Galih".

Kedekatan mereka begitu rumit untuk dijelaskan, sebuah ketergantungan yang manis, mungkin.

Dulu, saat aku masih menjadi sosok ketiga yang juga polos. Aku tidak mengerti.

Namun sekarang aku mengerti bagaimana situasi itu bisa terjadi.

Natasha dan Galih tidak pernah salah, hubungan yang mereka ciptakan juga tidak pernah salah.

Hanya pandangan orang-oranglah yang keliru.

Hubungan kakak-adik bisa jadi sedekat telunjuk dan jari tengah, bisa sehangat matahari pagi, bisa seromantis senja di ufuk barat. Bisa jadi.

Kisah Natasha dan Galih hanya bisa dimaknai saat dini hari_saat peri pagi dengan riang menebarkan embun-embun dan bau basahnya.

Sebuah monolog dini hari.

Tentang Februari

Hari pertama masuk kuliah, semester 4 yang tidak terasa. Hari pertama bertingkah menjadi seorang kakak, setelah dua hari lalu mengikuti selebrasi Anggota Muda 35.

Pagi yang indah, diiringi musik keras dari tetangga sebelah, ditemani juga oleh sebuah ponsel putih untuk menulis tentang beberapa hal_termasuk tentang hari ini.

Ah iya lupa, hari ini juga hari pertama di bulan Februari. Ya, Februari selalu menyenangkan untukku_dia adalah bulan lahir yang penuh cinta.

Sedikit tentang Februari, sedikit tentang kisah cinta yang innocent dan menyenangkan. Tentang kakak kelas yang nakal tapi manisnya bukan main.

Lupakan, itu sudah berlangsung 9 tahun lalu.

Ada beberapa hal yang ingin kulakukan bulan ini, diantaranya adalah menebus kesalahan bulan-bulan kemarin: harus kuliah dengan bahagia.

Aku juga ingin mencoba bersahabat dengan tali kernmantel, ingin bersahabat dengan air, dan naik gunung di akhir bulan ini_kemana pun.

Sudah, itu saja dulu.

Semoga di akhir bulan aku bisa tersenyum lega karena semua itu telah terkabul dengan sempurna 👏 Aamiin 😄

Tentang Dandelionliar

Blog ini sebenarnya tidak bisa memberikan makna pada banyak orang, karena hanya padaku. Blog ini hanya berisi tentang pemikiranku akan hidup, juga tentang sastra yang kehilangan genre.

Visitor blog yang malang, maksudku sedikit kurang beruntung. Maaf ya kalau kalian harus tersesat di blog ini, maaf kalau tulisanku selalu menyimpan rahasia yang membingungkan.

Sudah, itu saja dulu untuk hari ini 😅