Rabu, 24 Februari 2016

Angkot Card

Hari ke 209_dari seribu hari penantian akan hujan. Pagi saja, bukan pagi sekali, aku terbangun dari tidur nyenyak yang menyenangkan_lantas harus bersiap untuk pergi ngampus dan kuliah olahraga di Tennis Indoor UPI
.
Sedikit mager a.k.a males gerak, tapi harus pergi biar bahagia_soalnya mata kuliah ini memang selalu membuat bahagia 😘 soalnya kita dibiasakan untuk bermain ucing-ucingan, semacam sistem permainan tradisional yang sudah sering tertinggal dan kalah sama gadget
.
Sedikit tentang ucing-ucingan, permainan ini adalah permainan yang lebih mengutamakan gerak tubuh dimana salah satu dari pemain harus mengalah dan menjadi kucing dalam permainan_harus mengejar dan merekrut kucing baru (selebihnya baca di google aja ya 😅😂)
.
Kuliah olahraga selesai, aku dan Aiyanti kemudian berencana pulang naik odong-odong ijo (sebuah mobil yang disediakan UPI untuk mengantar warganya mengelilingi kampus_rute? Biasanya lintas fakultas gitu)
.
Ada satu ide yang tiba-tiba muncul pas naik odong-odong. Kenapa Indonesia gak bikin Angkot Card aja, semacam kartu kredit yang disiapkan khusus untuk bayar angkot secara online_artinya pembayaran angkot akan dilakukan secara otomatis melalui saldo di dalam kartu
.
Fungsi dan Sistem Angkot Card

Angkot Card berfungsi sebagai alat pembayaran angkot yang mudah dan efisien, dengan begitu penumpang dan supir angkot tidak perlu lagi membuang sedikit/banyak waktunya untuk menunggu kembalian si penumpang.

Sistemnya: ketika masyarakat melakukan transaksi perangkotan, maka saldo di dalam Angkot Card akan terpotong otomatis sesuai dengan nilai transaksi yang telah dilakukan.

Tarif angkot juga akan ditetapkan berdasarkan sistem argo, dimana setiap jarak akan terhitung secara otomatis.

(To be continue) 😅😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar