Rabu, 27 April 2016

Surat untuk Anakku

(mungkin efek nonton youtube soal bayi :)

Teruntuk anakku sayang, yang mungkin akan membaca surat kecil ini dari masa depan.
Kamu sedang apa saat ini nak? Apa sedang menyaksikan kelakuan ibumu dari alam ruh sana? Maaf, kau pasti kecewa karena melihat semua kemalasanku dalam menjalani hidup. Aku memang belum menjadi sosok manusia baik yang bisa kau ikuti semua caranya dalam menjalani hidup. Aku bahkan masih sangat kotor untuk saat ini, nak.

Nak, aku punya sebuah cerita untukmu. Tentang seorang pria yang pernah singgah di kehidupanku sebagai seorang pujangga tanggung. Tidak berpuisi dengan kata, tapi dengan sikap.

Nak, tapi sayangnya aku juga tengah terjatuh. Karena pujangga tanggung itu, eh bukan! Karena diriku sendiri....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilKKERxb3i6toMFn_Tlmf0tCrZ3LLrP6n51mhzPBfUOa8j2uK28ZZG2LHbfbfx_uszpFwAdA2e0uU-YGlra8Yz-jxM4txteSNwnEL4wNhC4eEci5QmAQLO1a0wNdGXq5uJS2Bpa4Buxeg/s1600/Bayi.jpg
Nak, jika kau seorang lelaki, maka jadilah pria. Yang melindungi hati wanita seperti kau akan melindungi hati ibumu sendiri, Jangan buat mereka sakit hanya karena salah menafsirkan segala tindak tandukmu. Tundukkanlah pandanganmu, biarkan hanya Allah yang menjadi pemandangan wajibmu untuk setiap harinya. Sucikanlah dirimu setiap hari dengan belajar ikhlas dan memohon ampun.

Namun jika kau seorang perempuan, maka jadilah wanita. Yang juga suci hatinya, yang tidak meliarkan dirinya di padang perzinahan (sekecil apapun itu). Nak, jangan juga jadi manusia yang rapuh hatinya, sehingga sangat mudah mencinta dan menjadi pecinta. Jangan nak, tetaplah jaga pandangan dan hatimu hanya untuk satu orang yang telah Allah siapkan dalam Lauhul Mahfudz kehidupanmu.

Anakku, pun jadilah manusia yang ikhlas dan selalu berpikiran positif, jangan terjangkiti virus patologi sosial. Nanti kamu sakit sendiri.

Nak, jangan melihat orang dari satu sisi lantas memvonisnya begitu saja tanpa pertimbangan yang matang.

Jangan merasa tersakiti, nanti senang mengghibah.
Jangan merasa dikhianati, nanti membenci.
Jangan merasa gadis, nanti mudah jatuh cinta.

Bacalah ini dengan lisan dan hatimu, nak.
Entah kapanpun itu.

Salam perkenalan, dari ibumu yang sedang menemani kakaknya main CS :D
26 April 2016, 02.26 WIB.

.... dan pesan yang tidak terucap pagi ini, "hati-hati di jalan, kak".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar