Dear kau yang disana, apa kabar ? Semoga baik-baik
saja ya :) Rasanya tidak sabar ingin tahu siapa dirimu itu, bagaimana sosok dan
perangaimu. Setiap hari, saat detik-detik terasa tidak menyenangkan, satu figur
yang kuingat dan kunanti adalah dirimu, imam masa depan yang entah siapa.
Kau yang disana, bagaimana kehidupanmu ? Menyenangkan
kah ? Jikalau pun tidak, semoga kau tetap tegar menghadapi segala cobaan yang
Tuhan berikan, ingatlah bahwa Tuhan tidak akan memberi musibah yang tidak akan
bisa engkau atasi. Oh iya, apa kau seorang aktivis ? Ataukah akademis ? Aku berharap
kau tetap menyeimbangkan keduanya, semoga. Kalau pun tidak, setidaknya semoga
kita bisa saling mengajari mengenai arti kehidupan.
Kau yang disana, aku selalu berharap kau adalah
seseorang dengan mahkota putih dan wajah yang selalu bermandikan air suci,
bersujud di suatu tempat yang selalu sejuk. Namun aku tidak mampu berharap
lebih, aku malu karena masih belum bisa seperti itu. Bagaimanapun, jikalau
ternyata kita bukan orang yang sangat baik, aku hanya mampu berharap semoga
Tuhan menyatukan kita untuk berjalan di jalur kebaikan.
Kau yang disana, semoga kehidupan tetaplah
menyenangkan untuk kita kecap. Semoga kau selalu berjalan walau terjatuh,
tersenyum walau bersedih, mendaki walau melelahkan, menyusur walau dalam
kegelapan, membidik walau meleset, memanjat walau jalan menuju puncak tidaklah
mudah dan bersahabat. Bertahanlah, sampai akhirnya Tuhan mempertemukan kita
untuk saling menguatkan.
Salam rindu, dariku yang berusaha lebih baik sebelum
pertemuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar