Kamis, 16 April 2015

16 April 2015, 13:00 WIB

Kau yang disana, sedang apa ? Manusia memiliki takdir dan nasibnya masing-masing. Ada yang beruntung, ada juga yang hidup dengan banyak kekurangan.
Kau yang disana, adakah keberuntungan yang kau miliki membutakanmu ? Ataukah kurang itu menyakiti kehormatanmu ? Oh betapa manis Tuhan mencipta rasa 'rindu'. Ya, dengan rindulah manusia menjadi tau arti bertemu. Dengan rindu jugalah manusia menyadari perasaan sayangnya.

Kau yang disana, ada akar panjang dan berduri yang kini tengah mencengkeram kakiku. Sakit ? Iya. Tapi aku tidak kuasa untuk berteriak atau menangis. Itu karena aku tau aku yang salah, aku yang khilaf menerobos belukar itu. Aku menyesal....

Kini besi telah lebur. Aku tau besi itu bisa terbentuk lagi, tapi aku tidak cukup dingin untuk membekukannya. Ya, kini aku hanya mampu menangis dalam hati sendiri. Aku bingung mencari jalan, sedang akar ini terus mengencangkan cengkeramannya.

Kau yang disana, semoga tidak sepertiku. Semoga kau bisa menakar kemampuanmu sendiri sebelum menembus belukar. Ya, tidak sepertiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar