Senin, 22 Juni 2015

Essensi Shadaqah

Hei hei hei, apa kabar? Eh salah, Assalamu’alaikum maksud Esa :D

Wow, Ramadhan datang lagiiii. Alhamdulillah ya kita masih dikasih kesempatan buat ketemu dan berteman dengan bulan penuh pengampunan ini.

Eh, postingan Esa kali ini bakalan tentang Ramadhan lho (hastag alay mode on). InsyaAllah Esa bakal tetep nyari ilmunya biar bisa dishare sama kalian (walau gak tau siapa yang bakal baca blog amatir ini) -,-‘

Ok sekarang Esa bakal cerita tentang SHADAQAH. Ilmu ini Esa terima dari Dr. H. Mad Ali, M.H pada hari Minggu 21 Juni 2015 lalu, bertepatan dengan malam kelima Ramadhan.

Shadaqah adalah memberi sesuatu (baik berupa benda materiil atau non-materiil) kepada oranglain tanpa berharap akan mendapatkan imbalan atau pun pujian dari yang menerimanya.

Kata si bapaknya, bapak ini pernah belanja di Pasar Baru dan disindir oleh salah seorang pemilik toko berdarah Ti*ngkok. Kalau gak salah redaksinya mirip-mirip kayak gini: “Itulah bodohnya orang Islam, masa uang yang capek-capek dikumpulin dan dapat usaha banting tulang susah payah, malah dikasihkan begitu saja pada oranglain”.

Yap, orang itu mungkin belum mengerti makna atau essensi unik dari Shadaqah. Shadaqah itu adalah sebuah proses mutualisme. Yang menerima dan yang memberi akan sama-sama mendapatkan keuntungan.

Eiiits tapi yang memberi tentu akan memiliki keuntungan yang lebih banyak. Yang menerima hanya untung sebatas jumlah yang ia terima, tapi yang memberi justru mendapat 700 kali lipatnya. Allah pernah berfirman yang maknanya, jika seorang hamba men-shadaqah-kan uangnya senilai Rp1000 (misalnya), maka uang tersebut akan dinilai sebagai 1 kebaikan, lalu kebaikan tersebut akan bercabang menjadi 7 kebaikan, dan dari tiap cabang itu akan beranting 100 kebaikan. So, jadi berapa? Shadaqah tersebut akan ternilai sebagai Rp700.000 di mata Allah. Wah, keren gak tuh.

Selain daripada itu, shadaqah nyatanya juga bisa dijadikan media sebagai penghalau bencana. Contohnya suatu ketika ada seorang dosen UPI yang kehilangan putri kesayangannya. Setelah dicari susah payah tapi tetap belum juga ketemu, lantas ada yang menyarankan kepada bapak tersebut untuk men-shadaqahkan sejumlah uang dengan ikhlas. Dengan pertolongan Allah, beberapa saat kemudian bapak tersebut menerima kabar kalau putrinya ditemukan di jalan Tol Pasteur dengan keadaan selamat dan tanpa luka atau trauma.

Shadaqah juga satu-satunya investasi yang abadi lho! Jadi sebenarnya, rizki yang benar-benar Allah limpahkan kepada kita itu ada 3 macam. Apa yang telah kamu makan lantas lenyap menjadi kotoran, apa yang telah kamu pakai lantas menjadi usang, dan apa yang kamu belanjakan di jalan Allah lantas menjadi suatu kebaikan.

Jadi nunggu apalagi? Ayo kita perbanyak shadaqah kita di bulan yang mulia ini. Ok, bye. Wassalamu’alaikum :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar