Sabtu, 19 September 2015

Seribu Hari Menanti Hujan #17

Entah ini penantian ke berapa
Dunia fana menyilaukan
Aku hilang.... Di keramaian

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Akan datang suatu masa dimana kau duduk di taman dengan membaca surat-surat ini

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Aku selalu merasa heran dengan rasanya
Tapi itu adalah kesalahan
Jangan, diriku!

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Sekarang aku meyakininya
Aku percaya bahwa namaku telah bersanding dengannya

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Kau yang senja itu berdiri disana
Menatap opera jingga dengan seksama
Jangan pergi
Aku tak memiliki subjek cerita lagi

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Dia pendiam dan sholeh
Tapi ternyata juga pemalas dan pemalu

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Setiap manusia memiliki waktu heningnya sendiri
Entah untuk beristirahat, atau sekadar mengasingkan diri untuk berpikir
Bukan sebuah kesalahan!

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)

Aku ingin pergi kesana
Finlandia, bisakah?

(Seribu Hari Menanti Hujan - H17)
Bandung, 16 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar