Minggu, 16 Agustus 2015

Surat Untuk Kola

Aku melirik lagi setiap sudut kosanku, enggan beranjak. Malas lebih tepatnya! Ini momen berharga, bagi tetangga sebelah. Untung sunyi tengah mendekap Kosan Lama ini.

Aku sudah mengepak beberapa barangku yang tidak banyak itu. Aku kuat kok! Aku bisa mengangkut semua sendiri bolak-balik. Anggap saja sesi pengurusan badan. Tapi bukan itu masalahnya, aku masih bingung harus kemana. Haha :D Tapi tolong jangan anggap aku lemah.

Aku percaya Allah selalu memberikanku yang terbaik di setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku. Aku yakin keajaiban dan cobaan. Aku meyakini-Nya.

Tapi Kosan Lama ini telah memberikanku banyak kenangan. Pertemuan dan perpisahan. Dengan Asri, Gina, Erni, Rani, Uung, Nia, Syifa, Risna, Teh Faizah, Teh Rifa, Adel, Teh Orin, Teh Yanti, Teh Wilia, Teh Nunik, Icha, Ziyah, Rohma, Teteh S2, dan Teh Nunuy. Aku menyayangi kalian sebagai keluarga baru.

Banyak sekali yang kuselesaikan di kamar ini. Mulai dari tugas Kartografi, laporan Metklim, Laporan KKL, dan selesainya perjanjianku dengan orang itu (etdah). Ok, untuk alasan terakhir aku memang tidak sedang ingin bermain cinta pada siapapun. Ingin jadi cewek murni aja haha, yang hatinya sesak karena cinta kepada orangtua, keluarga, dan kawannya saja.

Lupakan, itu bukanlah hal penting sama sekali.

Kosan Lama, aku panggil kamu Kola ya :D
Baik-baik ya kamu, semoga gak se-menyeramkan semalam. Cukup esa aja yang gemeteran ketakutan tadi malam, yang lain jangan. Semoga kamu tetap sehat ya, rajin dibersihkan sama penghuni yang baru. Maaf ya aku jarang pulang, habis selalu dapat BT (boring time) kalau diam terus.

Kola, kamu boleh intip tetangga sebelah. Bilang aku pergi gitu ya, kemana? Kemana aja aku juga gak tau. Oh iya, Kola. Doakan aku gak apa-apa, seperti ada yang aneh sama tubuh ini. Rapuh dan kehilangan, eeeeaaa haha. Maksud aku doakan semoga 'kacang tanah'nya gak bahaya hihi

Eh Kola, aku percaya kalau setiap benda punya semacam nyawa. Buktinya mereka akan bersaksi di depan Tuhan suatu saat nanti. Kamu jangan dakwa kejelekanku ya, kalau berdakwa aku juga mohon maaf. Aku emang udah banyak salah sama orang :D Kadang aku kasian sama mereka, kasian karena telah mengenal cewek plin- plan melankolis galau badai cicak rawa kayak aku. Maafkan hamba :')

Ok, ini surat cinta. Untuk siapa? Untuk Kola dan orang-orang yang mungkin suatu saat nanti akan baca. See you 0,0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar