Jumat, 27 November 2015

Tentang Hujan dan Para Pecinta

Hujan memiliki magis tersendiri untuk para pecinta, ada yang mencintai basahnya air hujan, ada yang mencintai gertakannya pada kaca bening, ada juga yang mencintai aroma tanah yang menyeruak saat terbasahi olehnya.

Hujan, kata yang selalu dijadikan alasan oleh para pecinta untuk mengenang seseorang di masa lalu. Alasan yang klise, tapi memang benar terjadi!

Hujan menjadi suatu kebahagiaan yang sederhana, dan alam dengan baik selalu menyediakannya.

Para pecinta hujan bukan orang yang aneh, hanya istimewa. Mereka bisa menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil. Lihat kan? Mereka (sedikit) keren, andai setiap manusia bisa seperti itu. Kuulangi, menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil.

Hujan juga mengingatkan kita pada kebebasan yang pernah kita genggam saat masih belia (bertubuh kecil dan berpikiran serampangan), masa kanak-kanak. Semua orang dewasa pasti pernah main hujan saat kecil, kebahagiaan sederhana yang terindukan.

Pada nyata kebahagiaan memang dibutuhkan untuk menghiasi hidup yang susah. Iya, hidup memang susah. Tapi masih lebih mending ketimbang tidak hidup sama sekali. Masalah memang banyak, tapi masih lebih mending daripada menjadi zombie (mayat hidup yang tidak pernah sibuk memikirkan masalah).

"Allah tidak akan menimpakan suatu musibah melebihi kemampuan umatnya"
.
.
.
Maafkan aku yang lancang mengatakan sesuatu yang masih kuingkari.

Selamat berbahagia, dariku yang belum selesai membaca novel "Perempuan Batu" karya Tariq Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar