Minggu, 13 Desember 2015

Bancet Kecil yang Meninggalkan Kastil Teratai

Bancet Kecil, adalah sebutan humor yang dicetuskan Aiyanti beberapa waktu lalu. Sebutan itu biasanya ditujukan untuk menyatakan perasaan hati dengan sedikit bumbu komedi dan rahasia kecil.

Salah satu bancet kecil ini menyukai Ksatria Teratai, pimpinan yang merajai seluruh Kastil Teratai. Tapi dengan sedikit rasa gengsi.

Beberapa jam lalu bancet kecil memutuskan untuk meninggalkan kastil, berharap rasa sukanya tidak membuncah dan dia masih tetap bisa melompat lebih tinggi tanpa menghiraukan Ksatria Kastil. Tapi apa daya, itu hanya suatu wujud kepengecutan. Ayolah, jangan mengiyakan 'sebutan' itu.

Saat bancet kecil itu pergi, Ksatria Teratai tidak akan terpengaruh apapun. Semua akan baik-baik saja, seperti sedia kala, dan itu yang benar-benar akan terjadi.

Kebaikan tidak seharusnya ditanggapi dengan perasaan berlebih, begitukah caranya agar beberapa pihak tidak terkesan bersalah? Mungkin iya.

Begitupun dengan kebaikan Ksatria Teratai di malam yang sunyi dan siang yang terik, sama saja (tanggapi dengan biasa).

Bancet kecil harusnya tidak mengumpankan diri terlalu jauh, dia harus kembali pada tupoksinya.

Dan untuk itu semua, bancet kecil memang harus meninggalkan kastil sejenak saja. Sekadar melupakan sedikit ketidak-profesionalitasannya, lantas ia baru bisa kembali setelah semua perasaan itu kembali seperti semula.

Iya, bancet kecil harus kembali menjadi dirinya yang dulu. Tidak peduli. Maksudku, ia harus belajar tidak peduli lagi pada pemikiran orang tentang hidupnya. Belajar tidak peduli pada senandung merdu dari Ksatria Teratai.

Jika begini, kuharap bancet kecil akan mendapat hal yang lebih menantang. Seorang Pangeran Beroda 4, kau kah itu?

Selesai.
Di atas aspal basah Cicaheum, Aku.
Minggu, 13 Desember 2015 pukul 16.11 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar