Sabtu, 19 Desember 2015

Titik Dua Lantas Huruf D

Rasanya menyenangkan: menjalankan apa yang kamu sukai, berimajinasi di kamar yang kamu kehendaki, dan bersenang-senang bersama orang yang tepat.
.
.
Jadi ingat hari kemarin saat aku dengan sendu meminta izin untuk menetap di kamar itu namun terkesan ditidak-bolehkan. Ayolah esa, mungkin kamu sedang sensitif sehingga tidak bisa menerima penolakan, padahal sebenarnya orang itu mengatakan yang sebenarnya. Kamu harus berpikir tentang rumah, bukan tentang kamarmu saja. Tapi....

Akhirnya dengan sedikit lobbying yang tidak terlalu memabukkan (karena tidak dibumbui rayuan gombal), aku mendapat tempat kosong untuk mengisi kamar itu. Maksudku, kami saling bertukar kamar untuk berbahagia. Dan ini menyenangkan, sangat! Bahkan rasanya membuatku ingin teriak dan melompat tidak karuan.

Ok, Tuhan mungkin sengaja membuat skenario ini. Dia ingin meyakinkanku tentang pilihan ini, dia ingin aku memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar. Ya, aku harus terus belajar.

Aku ingat catatan kecil yang kutulis di belakang name tag peserta Pusdiklat Geowisata, akhir September tahun ini. Aku ingin jadi seorang cav*r, keliling Indonesia dengan bahagia. Dan sebagai tambahan: aku juga ingin mengunjungi suatu tempat dengan padang ilalang berpermadani bunga lantas berteriak menikmati kebebasan.

Wacana tentang 'kamar' ini adalah wacana tentang aku yang harus belajar untuk mewujudkan keinginan pertama. Sebagian darimu mungkin akan bertanya apa yang kumaksud, tapi lupakan saja jika memang ini terasa tidak penting.

Aku hanya ingin berpesan:

"berusahalah untuk sesuatu yang kamu suka, agar segala tentangnya tetap menyenangkan dan bermakna"
.
.
Di tengah sorai GPS 2015 "Pankromatik"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar