Senin, 14 Maret 2016

Surat Untuk Si Jeruk Nipis

Surat untuk saudaraku yang sedikit kecut, untung tidak sedingin Tropus dan tidak sepanas Angin.

Hei, sudah baikan? 😀😂🙋✌
Ini surat pertama loh, di Bulan Maret Sehabis Hujan.

Terkadang cinta itu terkesan salah alamat yah, bisa jadi:

kita mencinta orang yang tepat di waktu yang tidak tepat,
atau mencinta orang yang tidak tepat di waktu yang tepat,
atau mencinta orang yang tidak tepat di waktu yang juga tidak tepat
bahkan mencinta orang yang tepat di waktu yang tepat juga bisa terkesan salah

Pusing? Aku juga.
Sepertinya Tuhan sengaja menempatkan manusia di posisi seperti itu, sepertinya Tuhan tengah menguji seberapa cepat kita mengatasi masalah yang timbul dari semua ketidaktepatan itu. Mungkin.

Ok, jadi maksud tulisan ini apa Sa?
Bentar, aku sebenarnya juga bingung. Intinya adalah semoga besok masih bisa berbahagia, saudaraku.

Aku tidak bisa memerintahkan kalian untuk memaafkan atau membenci seorang, dua orang, atau banyak orang yang sedang bertingkah (sedikit) menyebalkan.

Aku juga tidak bisa menyihir kalian untuk bersikap biasa.

Baiklah, aku ternyata tidak bisa melakukan apa-apa di tengah kerumitan kisah kalian. Aku bahkan tidak bisa berbicara hal yang solutif, hanya bisa melihat dan berusaha mendengarkan.

Semoga Tuhan memberi kalian hati yang lapang, untuk memahami setiap hal baik yang terselip dari kejadian beberapa menit lalu.

Anggap saja mereka terlalu cinta hingga salah tingkah begitu, maklum orang yang dibuai cinta memang tidak bisa berpikir jernih kan?

Atau anggap mereka so' tau, maka tertawakan saja.

Yang jelas, biarkanlah malam ini jadi malam termenyebalkan untukmu.

Tapi besok jangan.

Jangan kalah dengan hal sesepele itu, tunjukan kalau kamu orang yang tiis. Yang tidak akan terpengaruh sama usilan-usilan seperti itu.

Jeruk nipis sepertimu layak menjadi sarkastik, seperti biasanya.

Jadi, sekali lagi_semoga berbahagia. Semoga besok matahari memberimu semangat yang lebih banyak untuk tidak memikirkan hal-hal tidak berguna seperti itu.

Kau harus memikirkan masa depan bangsa, anak muda. Ingat kata-kata kemarin malam 😀😂

Jaga ibu, bapak, sama adik.
Jadilah kriteria paling maksimal buat orangtua dan kriteria paling minimal buat adik. Terakhir, jangan kalah dengan keadaan.

Salam, dari kosan Bapak Ohing.

Saudaramu, yang NTA-nya lebih kecil dari kalian (pede, ampuni ✌)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar