Kamis, 10 Maret 2016

Tenda Lafuma, Jam 04.00 Pagi Itu

Malam yang sangat riuh.

Sekali lagi angin gunung mengguncang tenda kami, dengan lebih agresif_meninggalkan kesan menyeramkan dan dingin yang menusuk hingga ke tulang.

Sekali lagi pula kuperhatikan siluet wajahnya, pria yang tertidur lelap di sampingku. Kelam melukisnya menjadi sketsa kabur yang indah. Entah sejak kapan, namun nyatanya wajah itu mulai kusenangi dalam diam.

Pria itu menggeliat, lantas sendi-sendi di tubuhku bersiaga.

"Kamu udah bangun?" pertanyaan yang seakan terdengar seperti sebuah gumam kecil.

"Iya, kak"
"Sekarang jam berapa?" pertanyaan kedua.
"Jam empat" juga jawaban yang kedua.

"Oh masih setengah jam lagi, bentar ya ngumpulin nyawa dulu". Lantas dia mengalihkan pandangannya kepadaku, dekat, terlalu dekat.

Aku menarik nafas tertahan, mencoba menguasai diri untuk tidak mengatakan hal yang aneh.

Ah sial, aku terjebak.
Hening selalu membuatku begitu menyukainya.

Minggu, 24 Januari 2016
Anak Kecil yang Terjebak di Kastil Merah Jambu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar